Advertisement
RSPS Bantul Terapkan Dua Inovasi terkait Manajemen dan Pelayanan Kesehatan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Dua inovasi diterapkan oleh RSUD Panembahan Senopati (RSPS) di bidang manajemen dan pelayanan kesehatan.
Inovasi pertama adalah program manajemen terpadu kelola penyakit pembuluh darah (Madukara) dan program pengembangan manajemen pemeliharaan dan kalibrasi alat kesehatan terpadu yang meliputi kegiatan inventarisasi, pemeliharaan, pengujian, dan kalibrasi alat kesehatan (Pemikat).
Advertisement
Direktur RSUD Panembahan Senopati Atthobari mengungkapkan jika Madukara hadir untuk menjawab tantangan dalam penanganan penyakit, khususnya stroke. Diharapkan dengan inovasi ini, akan mampu menekan angka kematian yang disebabkan penyakit stroke (penyakit pembuluh darah).
Sebab, kata Atthobari, stroke dapat mengakibatkan kecacatan permanen hingga kematian bagi penderitanya. Madukara sendiri adalah inisiasi yang digagas oleh Atthobari. Di mana, Madukara merupakan satu pendekatan komprehensif yang melibatkan disiplin ilmu dalam penanganan pasien stroke. Mulai dari tahap pra-RS hingga sampai rehabilitasi yang meliputi pelayanan stroke di klinik rawat jalan, rawat inap, dan unit gawat darurat (UGD).
"Selain itu, Madukara juga menjadi pengembangan layanan terpadu mulai dari aktivasi code stroke, stroke korner, home care, layanan neurointervensi (Cathlab), layanan bedah syaraf, bangsal khusus stroke dan pelayanan home care," katanya, Rabu (4/9/2024).
BACA JUGA: Ada Pembukaan CPNS, RSPS Bantul Diserbu Pemohon Surat Keterangan Sehat
Menurut Atthobari, saat ini pelayanan neurointervensi telah disiapkan petugasnya, mulai dari dokter spesialis neurologi, perawat, radiologi hingga operasional Ruang Cathlab. Melalui Madukara, pasien akan mudah mendapatkan akses pelayanan stroke.
"Melalui inovasi ini juga bisa mengurangi rujukan pasien ke RS lain yang lebih lengkap, pasien stroke mendapatkan pelayanan yang berkualitas, efektif dan efisien, meningkatkan derajat kesehatan dan produktifitas penderita usai stroke," ucapnya.
Sementara, Kepala Bidang Penunjang Medik RSPS, Siti Rahayuningsih mengatakan, inovasi Pemikat diinisiasi olehnya. Pemikat adalah aksi perubahan yang dilatarbelakangi oleh ketidaksinkronan dan ketidakpaduan data dalam kegiatan pemeliharaan dan kalibrasi alat kesehatan sehingga mengakibatkan belum optimalnya manajemen pemeliharaan dan kalibrasi alat kesehatan.
Pemikat, kata dia, menjadi solusi, yang meliputi pembentukan tim, koordinasi dengan stakeholders baik internal maupun eksternal, penyusunan SPO/pedoman Pemikat, Penetapan Keputusan Direktur tentang Pemikat, Perancangan/Pengembangan Aplikasi Pemikat, Bimbingan Teknis Pemikat bagi instalasi/unit pengampu maupun pengguna alat Kesehatan.
"Pemikat dirancang dan dilaksanakan dengan 3 tahapan. Tahap jangka pendek 1 Agustus sampai dengan 28 September 2024 dilaksanakan pada 2 unit pengampu yaitu Unit Peralatan Kesehatan dan Unit Aset serta 7 instalasi/unit pengguna alat kesehatan," katanya.
Lalu pada tahap jangka menengah untuk 6 bulan berikutnya pada 10 instalasi/unit pengguna alat kesehatan. Ada juga, kata Siti, tahap jangka panjang untuk 12 bulan berikutnya pada 12 instalasi/unit pengguna alat Kesehatan serta pengembangan dan integrasi aplikasi Pemikat dengan sistem informasi manajemen lainnya.
"Ke depan, Pemikat terus menerus dilaksanakan secara berkelanjutan dan terintegrasi. Aga terbentuk keterpaduan dan integrasi sistem manajemen pemeliharaan dan kalibrasi alat kesehatan, bermanfaat untuk Early Warning System (EWS) penggunaan alat kesehatan, serta efisiensi dan efektifitas penggunaan alat kesehatan dalam pelayanan kesehatan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ditinggal Berlibur, Pencuri Bobol Sebuah Rumah, Uang dan Perhiasan Emas Senilai Rp478 Juta Hilang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Penghayat Kepercayaan di DIY Diedukasi Soal Pengembangan Usaha
- Partai Golkar Bantul Kenalkan Paslon Halim-Aris ke Kadernya
- Sepeda Motor Tabrak Bus Pariwisata di Jalan Bantul, 1 Orang Meninggal Dunia
- Tenggelam Dalam Lautan Buku, Ini Rekomendasi Perpustakaan di Jogja
- Tambah Tiga Rute, Kini Bandara YIA Memiliki 17 Rute Penerbangan Domestik
Advertisement
Advertisement