Bazar Kuliner Jadi Cara Implementasikan Kurikulum Merdeka di Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Siswa-siswi SMPN 1 Kota Jogja menggelar bazar kuliner di halaman sekolah, Senin (9/9/2024). Bazar kuliner ini melibatkan 48 stan yang menjajakan aneka makanan khas berbagai daerah di Indonesia.
Kepala SMPN 1 Kota Jogja, Yosepha Niken Sasanti, menuturkan jajarannya mengangkat tema Bhinneka Tunggal Ika. Lewat tema ini, dia ingin mengajak siswa untuk mengenali berbagai ragam kuliner yang tersebar di seluruh Indonesia.
Advertisement
"Harapannya siswa lebih mencintai kuliner tradisional sekaligus mengetahui keberagaman kuliner dan budaya dari Indonesia. Hal tersebut sangat penting karena Indonesia penuh keberagaman, anak-anak harus dididik memahami keberagaman," ujar Niken saat ditemui di SMPN 1 Kota Jogja, Senin (9/9/2024).
Niken menambahkan, gelaran bazar kuliner oleh siswa ini merupakan implementasi proyek penguatan profil pendidikan Pancasila (P5). Sementara, P5 merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka.
Niken menyebut, Kurikulum Merdeka di SMPN 1 Kota Jogja telah diterapkan sejak tiga tahun terakhir. Dalam penerapannya, nyaris tak ada kendala. Niken mengatakan tenaga pendidik mampu memanfaatkan teknologi informasi sebagai media transfer ilmu kepada siswa.
BACA JUGA: Jenis-Jenis Olahraga Cardio dan Manfaatnya untuk Tubuh
"Saya juga selalu menyampaikan kepada guru, bahwa siswa harus senang belajar, berfikir, agar mau belajar tanpa paksaan," katanya.
Niken menyebut, meski berjalan lancar tapi pada kenyataannya dia masih kerap menghadapi pola pikir orang tua dan siswa yang terpaku pada pola kurikulum lama. Di mana, siswa terfokus pada akademik dengan mata pelajaran yang jumlahnya cukup banyak.
Ini terbilang berbeda dengan kurikulum merdeka yang diterapkan di SMPN 1 Kota Jogja saat ini. "Yang harus dipahami itu bahwa prestasi tidak harus dalam bidang akademik, tapi sekarang penilainya lebih variatif," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Jogja, Budi Santosa Asrori, mengaku mengapresiasi gelaran bazar kuliner sebagai implementasi P5 di sekolah. Menurut Budi, ini menjadi cara efektif untuk mengenalkan berbagai macam kudapan khas Nusantara. "Ini surprise dari anak SMPN 1 Kota Jogja, berarti gurunya memotivasi anak untuk maju," kata Budi.
Dia menyebut, kini semua sekolah di Kota Jogja sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Disdikpora juga terus mengevaluasi penerapan kurikulum ini untuk mendorong optimalisasi potensi anak. Ada juga pembelajaran berdeferensiasi yang menjadikan anak bisa mengembangkan potensinya masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
- Tabrak Pengendara setelah Terabas Lampu Merah, Pemotor Alami Luka Berat
- Pemkab Siapkan Rp52,7 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis, Defisit APBD Bantul Kian Dalam
Advertisement
Advertisement