Advertisement
Siapkan Mitigasi Bencana, Dinas Pariwisata Sebut Gunungkidul Aman Dikunjungi
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul menyatakan kawasan wisata di Bumi Handayani aman dikunjungi. Adapun mengenai peringatan adanya gempa megathrust, tidak ada kelompok manapun yang dapat memprediksi terjadinya bencana tersebut. Kunci dari berwisata riang ada mitigasi.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Gunungkidul, Supriyanta mengatakan apabila melihat kondisi riil di lapangan, Dispar menegaskan DTW Gunungkidul aman dikunjungi.
Advertisement
Menanggapi isu gempa megathrust, Dispar mengaku belum ada prediksi terjadinya bencana tersebut. Meski begitu, Dispar meminta agar masyarakat juga ikut memperhatikan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dari sisi Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Dispar telah rapat koordinasi dengan Bupati Gunungkidul dan Sekretaris Daerah, termasuk Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) guna membahas strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) menyikapi isu megathrust.
“Kami diminta memberi informasi bahwa terkait dengan informasi potensi gempa megathrust itu jadi bagian dari upaya menyiapkan diri. Mitigasi, soalnya tidak ada prediksinya kapan terjadi,” kata Supriyanta dihubungi, Jumat, (13/9).
Supriyanta menambahkan Biro Perjalanan juga perlu mengikuti informasi dari BMKG, SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan pihak yang terpercaya. Informasi ini tentu menjadi dasar dalam meyakinkan seseorang agar mau berwisata.
BACA JUGA: Kabar Gempa Megathrust Sempat Bikin Jumlah Pengunjung ke Pantai Selatan Bantul Turun
Kepala Dispar Gunungkidul, Oneng Windu Wardana mengatakan salah satu hal terpenting dalam berwisata adalah mitigasi. Mitigasi juga dia tekankan dalam pertemuan forum gabungan antara pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif tiga hari yang lalu.
“Hal penting dari berwisata itu mitigasi, seperti SOP [standar operasional prosedur] dan evakuasi bagaimana sudah kami sampaikan ke wisatawan,” kata Windu.
Disinggung ihwal libur panjang Maulid Nabi, Windu mengaku pihaknya tidak menargetkan angka kunjungan. Di tengah situasi isu megathrust, Dispar tidak dapat memaksa wisatawan datang.
“Tidak ada event juga. Kami hanya membantu kelancaran pemungutan retribusi saja. Kalau target kunjungan ya hanya dalam satu tahun itu 3,1 juta pengunjung. Sektor pariwisata dinamis sekali. Agustus landai dan September sudah agak naik. Desember kami harap jadi puncak kunjungan,” katanya.
Kepala Pelaksana Gunungkidul, Purwono juga telah menegaskan bahwa tidak ada prediksi apapun mengenai waktu terjadinya gempa megathrust. Meski begitu, pihaknya telah melakukan mitigasi dengan memberi pelatihan kepada warga pesisir dan menggelar simulasi gempa.
Mengenai mekanisme evakuasi apabila terjadi gempa di kawasan pesisir, kata dia sudah ada arahan agar warga pesisir mengungsi ke balai padukuhan. BPBD juga menyarankan agar warga menggunakan tanah lapang sebagai titik kumpul.
Warga kemudian akan mendapat arahan dari pemangku kepentingan seperti BPBD atau BMKG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Israel Serang Lebanon Utara, Pemimpin Hamas bersama Istri dan 2 Anaknya Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Memberantas Peredaran Minuman Keras, Polres Bantul Memaksimalkan Tim Khusus
- Rumah Baca Raden Mas Suryowinoto Dorong Literasi lewat Pelatihan Mahir Mendongeng
- Pemda DIY Minta Pemkab dan Pemkot Tegas pada ASN Pelanggar Netralitas di Pilkada 2024
- Pakar Energi Geothermal UGM Sarankan Peningkatan Data Eksplorasi Panas Bumi
- Abrasi Mengancam Pantai Selatan, BPBD DIY Minta Warga Bongkar Bangunan di Pinggir Pantai
Advertisement
Advertisement