Advertisement
Kabar Gempa Megathrust Sempat Bikin Jumlah Pengunjung ke Pantai Selatan Bantul Turun
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul mengakui jika adanya isu megathrust dan dikeluarkannya SE No.360.0/2094 yang ditandatangani Sekda Provinsi Jateng, Sumarno, telah berdampak pada penurunan jumlah wisatawan ke pantai selatan Bantul.
BACA JUGA: Gempa Bumi M4,5 Kembali Guncang Jogja, BMKG: Dampak Kontak Antar Lempeng atau Megathrust
Advertisement
Saat ini, sejumlah cara dilakukan oleh Dispar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di pantai selatan Bantul.
Sub Koordinator Kelompok Subtansi Promosi Kepariwisataan Dispar Bantul Markus Purnomo Adi mengakui akibat adanya isu potensi terjadinya gempa megathrust telah berdampak kepada penurunan jumlah wisatawan di pantai selatan Bantul.
Kondisi ini diperparah dengan adanya SE No.360.0/2094 yang ditandatangani Sekda Provinsi Jateng, Sumarno yang membuat wisatawan enggan datang ke pantai selatan.
Ipung-panggilan akrab Markus Purnomo Adi mengungkapkan, penurunan jumlah pengunjung itu sangat telihat pada Sabtu (31/8/2024).
Di mana sebelum ada isu megathrust dan dikeluarkannya SE tersebut, pada jumlah pengunjung ke Pantai Parangtritis pada Sabtu (24/8/2024) mencapai 8.162 pengunjung.
"Sementara setelah adanya isu dan SE tersebut, jumlah pengunjung ke Pantai Parangtritis hanya mencapai 5.664 pada Sabtu (31/8/2024)," kata Ipung, Jumat (13/9/2024).
Beruntung, lanjut Ipung, jumlah pengunjung kembali meningkat pada akhir pekan selanjutnya, yakni Sabtu (7/9/2024). Di mana, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Parangtritis mencapai 10.571 pengunjung.
Naiknya pengunjung tersebut tidak lepas dari adanya kegiatan penerbangan 1.001 lampion di Laguna View Depok.
"Untuk Sabtu (14/9/2024), meski ada acara Symfoni Gumuk Pasir, kemungkinan jumlah pengunjung tidak akan seramai saat penerbangan lampion. Sebab, format acara juga berbeda. Untuk kegiatan Symfoni kemungkinan hanya sekitar 6.000 pengunjung yang datang ke pantai selatan," ucap Ipung.
Terkait upaya lain agar jumlah pengunjung kembali meningkat, Ipung mengaku tidak bisa berbuat banyak, utamanya untuk menghalau kabar potensi gempa megathrust yang bisa berpotensi tsunami tersebut.
Dia berharap agar, masyarakat tidak panik dan termakan isu, karen gempa tidak bisa diprediksi. "Karena informasi yang ada hanya bersifat mengingatkan. Kami berharap masyarakat bisa lebih bijak dan mencermati infomasi yang ada," ucap Ipung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
PDIP Bantah Pertemuan Megawati dengan Parbowo Bahas Jatah Kursi Menteri
Advertisement
Wisata Kampung Belgia di Jember Tawarkan Agrowisata Heritage
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com Selasa 17 September 2024: PHRI Merespons Isu Megathrust
- Persyaratan dan Cara Mutasi Keluar Sepeda Motor dan Mobil di Jogja
- Libur Panjang Maulid Nabi, Jumlah Penumpang Kereta Api di Daop 6 Yogyakarta Naik 33 Persen
- Siap-siap, Lowongan PPPK 2024 Segera Dibuka, Ada 589 Formasi di Sleman
- Tekan Angka Kecelakaan Anak Sekolah, Dishub Bantul Luncurkan Program Pangkas
Advertisement
Advertisement