Advertisement

Kreatif, Kelompok Petani Muda Sriharjo Kembangkan Wisata Edukasi Pertanian

Jumali
Sabtu, 14 September 2024 - 22:37 WIB
Arief Junianto
Kreatif, Kelompok Petani Muda Sriharjo Kembangkan Wisata Edukasi Pertanian Para petani milenial saat mengikuti pelatihan pengelolaan media sosial dan produksi konten di Srikeminut, Sriharjo, Imogiri, Sabtu (14/9/2024) - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Upaya kreatif dilakukan oleh kelompok petani muda asal Sriharjo, Imogiri Bantul. Kelompok petani muda Taruna Tani Hijaunya Cinta tersebut mengembangkan wisata edukasi pertanian yang dikolaborasikan dengan wisata alam di wilayahnya.

"Tujuannya agar generasi muda lebih mengenal dan paham mengenai pertanian. Dan, mereka tidak malu menjadi petani," kata Ketua Taruna Tani Hijaunya Cinta, Anton, ditemui di sela-sela pelatihan pengelolaan konten media sosial untuk petani milenial Bantul di Srikeminut, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Sabtu (14/9/2024).

Advertisement

Menurut Anton, saat ini komunitasnya telah terbentuk. Meski awalnya ada keengganan dari para generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. Anton mengatakan, para anggota komunitasnya awalnya adalah anak petani yang membantu orang tuanya di ladang.

Namun, karena ada kesamaan visi maka mereka ingin mengembangkan pertanian di Sriharjo menjadi destinasi wisata. "Untuk itu kami kemudian membuka wisata edukasi pertanian. Tidak hanya pertanian holtikultura tapi juga pangan dan konservasi tumbuhan. Kami tawarkan paket tersebut ke wisatawan yang berkunjung dan ingin merasakan menjadi petani ataupun peternak," jelas Anton.

Untuk paket yang ditawarkan, Anton mengaku tidak terlalu mahal dan masih sangat terjangkau. Paket studi ceria ditawarkan tarif per orang Rp50.000 dengan minimal kuota 25 orang.

Dengan paket ini, wisatawana akan diajak live in dan merasaan bagaimana menjadi petani dan bercocok tanam. Sedangkan paket studi peternakan per orang Rp100.000 dengan minimal kuota 25 orang. 

"Mereka bakal mendapatkan pembelajaran ternak lebah, ternak domba dan ternak maggot. Ada juga paket studi teknologi pertanian per orang Rp120.000 dengan minimal kuota 25 orang. Mereka yang ambil paket ini akan mendapatkan pembelajaran terkait hidroponik, sistem modifikasi irigasi, dan alsintan," jelasnya.

Semua paket tersebut, kata Anton sudah termasuk welcome snack and drink, fasilitator, makan dan coffee break, perlengkapan kegiatan hingga P3K. Bagi yang berminat, Anton menambahkan, bisa reservasi dengan  mengakses terlebih dahulu akun Instagram @tarunatani_hijaunyacinta.

"Sayangnya, paket yang kami tawarkan masih minim peminat. Dalam satu bulan komunitasnya baru bisa mendapatkan satu rombongan wisata. Mungkin, karena banyak yang belum tahu akan destinasi dan paket wisata kami," jelasnya.

Atas dasar tersebut, Anton menyatakan pihaknya menggandeng yayasan Dayasos untuk pelatihan konten di media sosial (medsos). Diharapkan seusai mengikuti pelatihan tersebut, para anggotanya akan bisa memproduksi konten secara massal dan bisa membuat wisatawan datang ke Sriharjo.

Kasi Kesejahteraan (Ulu-ulu) Kalurahan Sriharjo, Gotro Raharjo mengungkapkan,  jika desanya Sriharjo dikenal memiliki potensi wisata alam. Sejauh ini ada enam titik wisata alam ada di Sriharjo. Khusus di Srikeminut, Gotro mengaku ada greenhouse untuk mendukung wisata agro. "Kami juga tengah mengembangkan lumbung Mataraman. Agar nantinya bisa menjadi sentra pertanian dan peternakan," ucap Gotro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Masih Dikerjakan Tanpa Kajian Hukum yang Memadai

News
| Rabu, 18 September 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan

Wisata
| Selasa, 17 September 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement