Advertisement

Promo November

Jejamuan Art Project, 20 Seniman Muda Sambangi Kampung Jamu

Lugas Subarkah
Senin, 16 September 2024 - 17:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Jejamuan Art Project, 20 Seniman Muda Sambangi Kampung Jamu Para seniman muda Jejamuan Art Project berfoto dalam kegiatan Sambang Jamu di Gesikan, Mardikorejo, Tempel, Sleman, Minggu (15/9/2024). - ist Jejamuan Art Project

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Sebanyak 20 seniman muda mendatangi Kampung Jamu Gesikan, Merdikorejo, Tempel, Sleman untuk bersama-sama belajar tentang warisan budaya jamu.

Kegiatan yang dikemas dalam Sambang Jejamuan ini merupakan salah satu bagian dari Jejamuan Art Project (JAP), yaitu rangkaian kegiatan penciptaan dan pameran karya seni bertema budaya jamu.

Advertisement

Sambang Jejamuan dilaksanakan selama dua hari satu malam dari Sabtu hingga Minggu (14-15/9/2024). Para seniman muda tersebut menginap dan berinteraksi untuk menggali berbagai pengetahuan dengan masyarakat perajin jamu.

BACA JUGA: Potensi Ekowisata Kalurahan Bimomartani Terus Digali untuk Mendorong Pengembangan Wisata Berkelanjutan

Kurator Jejamuan Art Project, M Yusril Mirza, menjelaskan dengan hadirnya para seniman muda ke Kampung Jamu Gesikan, dapat menjadi ajang pengenalan warisan budaya Jamu kepada generasi muda.

"Tujuan utama Jejamuan Art Project tidak hanya pada kegiatan pameran yang berisi karya seni saja. Melainkan dengan menemui para pembuat jamu di lingkungan tempat tinggalnya,” katanya.

Maka para seniman muda dapat mengenali langsung, proses pembuatan jamu beserta berbagai situasi menarik dan intrik dari dinamika kehidupan pembuat jamu.

“Sehingga para seniman muda dapat mengekspresikan segala hal yang dialaminya selama berada di Kampung Jamu ke dalam bentuk karya seni yang penuh dengan narasi pesan edukatif dan reflektif," jelasnya.

Ketua Panitia Jejamuan Art Priject, Antonius Aditya Jatmika, menuturkan Jejamuan Art Project menjadi upaya inisiatif pengembangan budaya jamu ke ranah objek pemajuan kebudayaan yang lebih luas, yaitu seni.

"Meski telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, rupanya jamu mulai terancam dan mengalami situasi yang cukup rentan. Seperti masih mendapat kesan pahit dan kurang enak untuk dikonsumsi bagi kalangan muda,” ungkapnya.

Melalui Jejamuan Art Project, selain bertujuan mengenalkan jamu dalam bentuk lain, berupa representasi karya seni. “Diharapkan dapat menumbuhkan daya tarik kalangan muda untuk ikut menghidupkan budaya jamu dalam lintas multidisiplin, salah satunya bidang seni,” imbuhnya.

Dalam kegiatan Sambang Jejamuan di Kampung Jamu Gesikan, para seniman muda diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan mulai dari menonton film dokumenter jamu, dialog dan diskusi bersama perajin jamu, serta membuat jamu secara langsung.

Kegiatan ini selain diikuti oleh para seniman muda dari kalangan mahasiswa sekitar Jogja, juga terdapat seniman yang berasal dari luar provinsi, seperti Solo, Boyolali, Kendal, dan Garut. Salah satu seniman muda dari Kendal, Beatrix Riris, mengungkapkan apresiasi yang sebesar-besarnya terhadap kegiatan Sambang Jejamuan.

"Luar biasa, saya bisa bergabung pada kegiatan yang keren ini. Karena selama dua hari di Kampung Jamu Gesikan, saya mendapatkan pengalaman berharga yang mulanya saya pikir membuat jamu itu mudah, namun ternyata tidak sesederhana itu,” kata dia.

Para seniman muda ini belajar bahwa apapun yang kita buat seharusnya dengan hati, seperti yang diajarkan dalam proses pembuatan jamu berkualitas oleh masyarakat perajin Jamu di Gesikan. “Dan semoga dari sini bisa menghasilkan berbagai karya seni yang bagus," ungkapnya.

Diharapkan dari Sambang Jejamuan di Kampung Jamu Gesikan, para seniman muda dapa memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang budaya jamu. Sehingga dapat menghasilkan berbagai karya seni yang akan dipamerkan pada tanggal 16-22 Oktober 2024 di The Ratan Art Space, Panggungharjo, Bantul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seniman Keluhkan Mahalnya Sewa Panggung Seni, Fadhli Zon Bilang Begini

News
| Kamis, 21 November 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement