Bakal Tata Ulang Pantai Trisik, Begini Perencanaan yang Dilakukan Pemkab Kulonprogo
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemkab Kulonprogo berupaya menata kembali Pantai Trisik sebagai wisata pantai sekaligus agrowisata. Hal itu dilakukan untuk kembali menjadikan objek wisata di Kapanewon Galur itu menjadi salah satu destinasi kunjungan wisatawan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulonprogo, Aris Nugraha mengatakan rencana pengembangan Pantai Trisik sejalan dengan Proyek Jembatan Pandansimo yang menghubungkan ruas Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) antara Bantul dan Kulonprogo.
Advertisement
Jembatan yang disebut rampung tahun ini tersebut diyakini mampu mendukung sektor pariwisata di Kulonprogo, khususnya di pesisir selatan. "Jembatan Pandansimo akan menjadi pintu pertama menuju Kulonprogo dari arah timur, sehingga menjadi komitmen kami untuk menata kawasan Pantai Trisik ini," kata Aris.
Dia mengatakan rencananya, pantai di ujung timur Kulonprogo ini dikembangkan menjadi destinasi wisata terpadu. Rencana pengembangan tersebut mengacu pada potensi yang ada di Pantai Trisik.
"Bagaimana nanti mengembangkan TPI [Tempat Pelelangan Ikan], konservasi penyu, hingga pertanian di sekitar Pantai Trisik," katanya
Aris mengatakan pengembangannya melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) sesuai potensi Pantai Trisik yang ada di Kalurahan Banaran Kapanewon Galur.
Seperti dengan Dinas Pariwisata (Dispar) untuk pengelolaan wisatanya serta Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) dalam mengembangkan pertanian menjadi agrowisata.
Selanjutnya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) akan mengembangkan TPI. DKP Kulonprogo telah menyusun rancang bangun rinci (DED) untuk rencana tersebut.
BACA JUGA: Penghijauan Pantai Trisik Dukung Pansela Jadi Halaman Muka DIY
Area konservasi akan dipindahkan ke lokasi yang dinilai lebih aman. Namun lokasinya tetap disiapkan di daerah pesisir, menyesuaikan fungsi dari konservasi penyunya sendiri. "Konservasi penyu di Trisik juga menjadi perhatian kami, yang saat ini kondisinya terancam abrasi pantai," katanya.
Sementara itu, Pengelola Konservasi Penyu Abadi di Pantai Trisik, Edi Yulianto mengatakan pantai tersebut sudah lama dikenal kumuh oleh masyarakat. Hal ini karena kondisi pantai cukup kotor dengan banyaknya sampah.
Selain itu, abrasi juga mengancam aktivitas di Pantai Trisik, termasuk kegiatan konservasi penyu. Itu sebabnya, ia menilai penataan kembali Pantai Trisik diperlukan agar seluruh aktivitas di dalamnya tetap terjaga.
"Penataan Pantai Trisik membutuhkan dukungan dari banyak pihak dalam mengembangkan Pantai Trisik ini, termasuk pelestarian alamnya lewat konservasi penyu," kata Edi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Diskriminasi Masih Marak, Jurnalis Perlu Mengadvokasi Kelompok Minoritas
- Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Kamis 21 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, Kamis 21 November 2024: Di Kantor Kelurahan Condongcatur
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda DIY Produktifkan Lahan Kadar Keasaman Tinggi di Galur
- Jadwal dan Lokasi Keberangkatan Bus DAMRI di Jogja
Advertisement
Advertisement