BEDAH BUKU: Meneladani Sikap Gus Dur pada Momentum Pilkada 2024
Advertisement
BANTUL—Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal sebagai sosok yang penuh toleransi. Karena itu, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY menggelar bedah buku sosok Gus Dur untuk diteladani sikapnya.
Anggota DPRD DIY sekaligus penulis buku, Umaruddin Masdar, menyampaikan Gus Dur merupakan sosok yang penuh toleransi yang terlihat dari berbagai penghormatan yang diberikan kalangan minoritas agama dan etnis di Indonesia kepada mantan Presiden Indonesia itu.
Advertisement
Dalam menyambut Pilkada 2024, Umaruddin menilai masyarakat perlu meneladani sosok Gus Dur yang toleran terhadap berbagai kalangan minoritas di Indonesia. Dengan begitu, Pilkada 2024 dapat diselenggarakan dengan damai dan tanpa kekerasan.
“Dalam menghadapi Pilkada serentak, diharapkan bedah buku ini dapat menjadi pembelajaran dan pendewasaan demokrasi di Indonesia,” ujarnya dalam bedah buku bertajuk Gus Dur Pembela Minoritas Etnis Keagamaan dan Pecinta Ulama Sepanjang Masa di Joglo Ngoto, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Selasa (24/9/2024).
BACA JUGA: Selama Musim Kemarau, BPBD Bantul Salurkan 1,56 Juta Liter Air Bersih
Umaruddin menilai dengan penyelenggaraan Pilkada yang penuh toleransi, maka demokrasi yang berkualitas di Indonesia dapat terwujud. Mendiang Gus Dur memiliki pemikiran sistem demokrasi merupakan sistem yang paling rasional untuk Indonesia.
Hal itu lantaran Gus Dur menilai sistem demokrasi akan menghasilkan sistem pemerintahan yang baik, serta mengurangi kekerasan dan konflik. Dengan begitu, pemikiran Gus Dur tentang demokrasi merupakan sistem yang tepat diterapkan di Indonesia akan terlihat.
Ketua Tim Bedah Buku DPAD DIY, Sri Wahyudi menyampaikan instansinya berupaya meningkatkan minat baca masyarakat melalui bedah buku yang akan digelar sampai 230 kali. Banyaknya jumlah penyelenggaraan bedah buku sebagai komitmen DPAD DIY untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
“Targetnya membaca buku dalam kehidupan sehari-hari menjadi budaya, maka kami ajak masyarakat [untuk gemar membaca] melalui bedah buku ini. paling tidak setiap hari membaca buku minimal 15 menit,” ujarnya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Santer Kabar Ratusan Kader Membelot, Begini Penjelasan DPD PAN Sleman
- Pemkab Tegaskan Tak Ada Penyertaan Modal kepada Aneka Dharma untuk Proyek ITF Bawuran
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
Advertisement
Advertisement