Advertisement

Promo November

Hingga Awal Oktober, Pemkab Bantul Klaim PAD 2024 Terealisasi 80 Persen

Jumali
Selasa, 01 Oktober 2024 - 12:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Hingga Awal Oktober, Pemkab Bantul Klaim PAD 2024 Terealisasi 80 Persen Ilustrasi investasi / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul mengklaim pendapatan asli daerah (PAD) dari berbagai sektor telah mencapai 80 persen dari target Rp576 miliar. Kendati demikian, ada beberapa PAD seperti dari sektor pariwisata yang tidak tercapai pada tahun ini.

"Secara keseluruhan untuk pendapatan asli daerah (PAD) saat ini sudah mencapai 80 persen. Dari total target Rp576,8 miliar," kata Kepala Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bantul Trisna Manurung, Selasa (1/10/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Hanya Sepekan, Rp9,73 Triliun Modal Asing Kabur dari RI

Meski demikian, kata Trisna, besaran realisasi PAD tesebut, belum sebanding dengan target realisasi belanja daerah yang sampai saat ini baru mencapai 70 persen dari target belanja modal senilai Rp283,6 miliar. Menurut Trisna banyaknya belanja modal yang belum terserap, tidak lepas dari banyaknya program yang dalam tahap pengerjaan.

"Paling meskipun keluar, baru uang muka. Nanti saat pengerjaan selesai, dan secara  perundangan sudah mewajibkan, pasti target sampai akhir tahun diangka 90 persen seperti tahun sebelumnya," ucap Trisna.

Menurut Trisna, 80 persen PAD yang didapatkan kan oleh Pemkab Bantul itu bersumber dari beberapa organisasi perangkat daerah (PAD) yang bisa menghasilkan pendapatan. Sebab, tidak semua OPD menjadi OPD pendapatan. "Hanya ada sekitar 12 OPD yang bisa menghasilkan," jelas Trisna.

Sementara dibandingkan tahun sebelumnya, Trisna melihat pada periode 1 Oktober, raihan PAD tahun ini sama dengan tahun sebelumnya. Karena, Trisna mencontohkan berkaitan dnegan PAD dari pajak. Ia menyatakan jika pajak ada masa pajak dan tidak mengenal masa pajak.

BACA JUGA: 2 Investor Lokal Siap Grounbreaking di IKN Besok, Ini Nama Perusahaannya

"Seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang tidak mengenal masa pajak. Tapi trennya ya, di akhir-akhir tahun ini. Dan, BPHTB adalah kontributor pajak daerah. Kalau kita ada di 200 miliar, BPHTB itu menyumbang lebih dari 100 miliar," ungkap Trisna.

Tak capai target

Subkoordinator Kelompok Subtansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul Markus Purnomo Aji mengatakan target PAD dari sektor wisata pada tahun 2024 ini mencapai Rp49 miliar.

Hingga 1 Oktober 2024, Dispar mencatat dari Januari sampai 30 September 2024, baru memperoleh PAD senilai Rp23 miliar.
"Sampai saat ini baru mencapai 45 persen. Kami masih ada waktu, tapi untuk mencapai kekurangan target tersebut, sulit rasanya mencapai target tersebut," ucap Markus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement