Advertisement
9 Warga Bong Suwung Ditampung di Selter PKBI

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kawasan Bong Suwung Jogja sudah dikosongkan sepenuhnya. Para penghuni sudah pindah ke tempat tujuan masing-masing. Beberapa yang tidak memiliki tujuan ditampung di selter Perkumpulan Keluraga Berencana (PKBI) DIY.
Direktur PKBI DIY, Fransiska Vena, menjelaskan saat ini di selter PKBI menampung sebanyak sembilan warga Bong Suwung, termasuk anak-anak dan perempuan. “Mereka belum ada tujuannya. Jadi untuk sementara kami tampung di selter,” ujarnya, Kamis (3/10/2024).
Advertisement
BACA JUGA: 74 Rumah dan 1 Gedung di Bong Suwung Bakal Dibongkar PT KAI Daop 6
Selain di PKBI, beberapa lembaga jaringan lain juga menampung barang-barang dari para warga Bong Suwung. “Karena keterbatasan ruang yang kami miliki, PKBI sebatas menampung orangnya. Untuk barang-barang ditampung di Walhi dan ada satu asrama mahasiswa,” katanya.
Sembilan orang tersebut menempati ruang rapat PKBI, yang sebenarnya hanya layak untuk lima orang. Maka pihaknya juga meminta bantuan dari lembaga-lembaga lain agar bisa membantu menampung warga Bong Suwung tersebut.
“Kami memohon bantuan dari organisasi-organisasi di Jogja untuk menyediakan tempat yang bisa digunakan sebagai shelter sementara, dengan fasilitas dasar yang sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup warga selama masa krisis ini,” ungkapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi itu, PKBI bersama jaringan Aliansi Bong Suwung juga membuka donasi publik. Donasi bisa berupa barang maupun uang yang bisa disalurkan di nomor rekening 0706402018 (BNI A.N Sdr. Adinda Putri) dan dicek di bit.ly/BantuWargaBongSuwung.
BACA JUGA: Warga Sepakati Kosongkan Kawasan Bong Suwung, Mulai Cicil Angkut Barang
Anggota Aliansi Bong Suwung, Luna, menuturkan pasca pengosongan kawasan, beberapa warga Bong Suwung yang mendapat uang kompensasi memutuskan untuk pindah di beberapa tempat untuk ngekos atau kontrak. “Beberapa yang lain memutuskan untuk pulang kampung, dan beberapa tinggal di shelter sementara di PKBI DIY,” katanya.
Sedangkan untuk pekerja seks yang beroperasi di Bong Suwung saat ini tidak terpantau keberadaannya. Para pekerja seks ini tidak mendapat uang kompensasi. “Warga dan pekerja seks benar-benar kehilangan tempat tinggal dan pekerjaan,” paparnya.
Anak-anak yang tinggal di Bong Suwung menurutnya juga menjadi korban karena orang tauanya kehilangan pekerjaan. “Penggusuran ini merupakan kelalaian dari pemerintah. Selain tidak memperhatikan aspek kemanusiaan dan keadilan, penggusuran ini juga merenggut hak generasi anak bangsa untuk melanjutkan pendidikan. Karena terancam putus sekolah,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Lebaran Hari Kedua, Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan
- Pospam Hargodumilah Tangani Tujuh Kendaraan Bermasalah
- Viral, Sampah Berserakan di Pintu Masuk Jalan Dagen Malioboro, Begini Tanggapan UPT
- Hari Kedua Lebaran, Ribuan Penumpang Masih Berdatangan di Stasiun Daop 6 Jogja
- Polisi Ungkap Jenazah yang Ditemukan di Kali Code Pleret Merupakan Warga Wonogiri
Advertisement
Advertisement