Advertisement

HUT KE268 KOTA JOGJA, 14 Kemantren Siap Tampil di Gelaran WJNC #9

Media Digital
Jum'at, 04 Oktober 2024 - 20:57 WIB
Maya Herawati
HUT KE268 KOTA JOGJA,  14 Kemantren Siap Tampil di Gelaran WJNC #9 Tim dari berbagai kemantren di Kota Jogja menggelar persiapan dan latihan akhir menjelang pelaksanaan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC)9 yang bakal digelar Senin (7 - 10) malam. / ist

Advertisement

JOGJA—Puncak acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-268 Kota Jogja akan digelar Senin (7/10), dan dikemas dalam pergelaran Wayang Jogja Night Carnival (WJNC)#9.

Untuk tahun ini, Pemkot Jogja mengusung tema Rikat, Rakit, Raket dengan penampilan wayang Gatotkaca Wirajaya. Tema ini merupakan kumpulan tentang perjuangan Raden Gatotkaca sebagai seorang pemimpin, pahlawan, pemberani, dan penegak kebenaran.

Advertisement

Konsep yang diusung pada WJNC#9  adalah karnaval jalanan dengan menampilkan seni koreografi, busana, musik kontemporer dan permainan lighting. Peserta diambil dari perwakilan 14 kemantren se-Kota Jogja. Seluruhnya membawakan tema dari cerita pewayangan Gatotkaca Wirajaya.

Hingga akhir pekan ini, berbagai persiapan terus dilakukan. Masing-masing tim dari kemantren antusias untuk terlibat dan unjuk kebolehan dalam event tahunan ini. Mereka siap menampilkan potensi yang ada dan dikemas dalam cerita pewayangan. Salah satunya adalah tim perwakilan Kemantren Jetis. Salah satu volunteer WJNC#9, Anwar MR, menuturkan persiapan warga Jetis dalam menyambut WJNC#9 sudah matang, baik dari persiapan personel maupun properti. Hingga akhir pekan ini, persiapan telah mencapai 95%. Nantinya, Kemantren Jetis akan menampilkan ogoh-ogoh dalam bentuk Topeng Waja sesuai dengan tema yang diperoleh. Dia menuturkan, lewat tema Topeng Waja ini pihaknya ingin mencoba untuk menceritakan sosok yang memiliki sikap ksatria, mengemban amanah, dan siap menjalankan darma bakti untuk negara. "Persiapan kami sudah hampir 100 persen, termasuk siap untuk gladi resik. Kami akan tampil all out saat WJNC#9 pada Senin malam," kata Anwar saat dikonfirmasi, Selasa (1/10).

Anwar mengatakan timnya menampilkan 60 penari yang diambil dari tiga kelurahan, yakni Kelurahan Bumijo, Cokrodiningratan, dan Gowongan. Peserta yang tampil terdiri dari berbagai rentang usia, mulai dari siswa SD hingga warga lansia. “Kami siap tampil dan tak ada kendala dalam persiapan yang kami lakukan,” katanya.

Sama seperti tim dari Kemantren Jetis, tim dari Kemantren Gondokusuman juga menyatakan kesiapannya. LO Kemantren Gondokusuman, Nadya Attya, menuturkan dalam WJNC#9 timnya mengusung tema Puthut Guritna. Tak ada kendala yang berarti selama latihan. Dia memastikan, seluruh penampil berupaya untuk menampilkan yang terbaik sesuai tugas masing-masing. "Yang menarik, masing-masing tokoh membuat kostumnya sendiri," kata Nadya.

BACA JUGA: Penerapan Rencana Pembatasan BBM Subsidi Makin Mengerucut

Dalam WJNC#9, Gondokusuman tak menampilkan ogoh-ogoh. Sebagai gantinya, ikon wayang diperankan langsung oleh para pemain. Hanya saja, nantinya tokoh akan menggunakan kostum mewah dan besar. “Ada tiga tokoh utama yang menjadi tema dan akan tampil di atas vehicle,” katanya.

Tim lainnya, yakni dari Kemantren Pakualaman akan membawakan karya berjudul Kikis Tunggarana. Sutradara tim Pakualaman, Reza Murtaza, menjelaskan karya ini menceritakan tentang perang antara Suteja melawan Gatotkaca yang memperebutkan Kadipaten Tunggarana yang akhirnya dapat didamaikan oleh Bambang Pamegat Tresna, Putra Raden Arjuna.

“Suteja dengan wataknya yang angkuh sewenang-wenang dan menindas membuat prajuritnya tidak betah bekerja menjadi bawahannya. Berbanding terbalik dengan Raden Gatotkaca yang memiliki rasa belas kasihan kepada bawahannya maupun masyarakatnya,” ujarnya, Selasa.

Karya ini melibatkan 60 orang termasuk kru dan para penari. Proses latihan sudah berlangsung sekitar dua bulan. Tantangan dalam persiapan ini adalah sulitnya menentukan waktu latihan. “Hambatan menyamakan waktu latihan peserta yang masih sekolah,” katanya.

Sementara, Kemantren Ngampilan menampilkan tema Abimanyu Gugur. LO Kemantren Ngampilan, Hanum Mahira menuturkan secara keseluruhan persiapan sudah hampir 100%. bahkan, ogoh-ogoh yang akan ditampilkan terbilang sudah hampir sempurna. Total, ada 52 penampil yang mewakili Kemantren Ngampilan. Hanum menyebut, beberapa kendala yang dihadapi yakni latihan yang dilakukan tanpa formasi lengkap. Sebab, beberapa penampil masih sekolah dan latihan dilaksanakan malam hari. "Latihan hanya diadakan malam hari. Tapi, untuk teknis sejauh ini aman," tuturnya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPU Bakal Gelar Debat Pilkada Jakarta Tiga Kali, Ini Jadwalnya

News
| Jum'at, 04 Oktober 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Jogja lewat Diorama

Wisata
| Rabu, 02 Oktober 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement