Advertisement
HUT JOGJA: OPD Jadi Pendamping Pengelolaan Sampah di Wilayah

Advertisement
JOGJA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja mendorong pengelolaan sampah berbasis wilayah. Dalam program ini, Pemkot menggandeng setiap organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mendampingi setiap wilayah.
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, menyampaikan setiap OPD akan mendampingi warga di setiap wilayah secara langsung dalam pengelolaan sampah. Setiap OPD diberikan tanggung jawab untuk mendampingi satu hingga dua kemantren. OPD turun mendampingi mulai dari pembagian galon atau ember untuk mengolah sampah, proses pengelolaan sampah yang dilakukan warga hingga memanen hasil pengelolaan sampah.
Advertisement
Dalam pengelolaan sampah tersebut, setiap rumah tangga akan menerima galon atau ember untuk menampung sampah sisa makanan. Kemudian, sampah tersebut akan diambil setiap hari oleh penggerobak yang membawa ember besar berkapasitas 25 kilogram.
“Galon dikembalikan lagi ke rumah tangga. Jadi mekanismenya sederhana, hanya dikeluarkan, dituang ke ember besar, lalu galon dikembalikan. Nantinya hasil pengumpulan ini dibawa transporter untuk digabungkan,”katanya, Selasa (23/9).
BACA JUGA
Dia menegaskan setiap OPD akan mendampingi setiap wilayah secara penuh hingga akhir 2025. “Saya minta OPD melakukan pendampingan secara melekat. Termasuk Satpol PP, sebanyak 650 personel akan mendampingi warga selama tiga bulan, sampai Desember 2025,” katanya.
Melalui program ini, Pemkot menargetkan pengurangan volume sampah organik harian hingga 100 ton. “Kalau sekarang total sampah masih sekitar 300 ton per hari, targetnya bisa turun menjadi 200 ton. Itu yang dikelola,” katanya.
Lebih Efektif
Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Jogja, Subarjilan, menuturkan jajarannya mendukung pengelolaan sampah yang didampingi setiap OPD. Menurutnya, pendampingan tersebut akan membuat pengelolaan sampah di setiap wilayah lebih efektif. "Setiap OPD akan berkoordinasi dengan mantri pamong praja, lurah atau lembaga masyarakat terkait, misalnya bank sampah, untuk sosialiasi pemilahan dan pengolahan sampah," katanya.
Setiap OPD akan mendampingi pemilahan dan pengolahan sampah warga melalui forum pertemuan di kemantren, kelurahan atau bank sampah. Program ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah Kota Jogja yang diproduksi rumah tangga. "Targetnya tidak ada sampah organik dari wilayah yang dibuang ke depo, yang dibuang ke depo hanya residu. Jadi, ada kemandirian pengelolaan sampah organik di masing-masing wilayah yang dibangun mulai sekarang," ujarnya.
Sementara, Ketua Komisi C DPRD Kota Jogja, Bambang Seno Baskoro, mendukung program tersebut. Menurutnya, pendampingan OPD tersebut akan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah. Dia menilai penampungan tersebut akan menekankan pada edukasi pemilahan dan pengelolaan sampah. Dari situ, dia berharap program tersebut dapat mempercepat penangan sampah di setiap wilayah. “Ini akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia, bahwa semua OPD di Kota Jogja menjadi orang tua asuh dalam pengelolaan sampah di setiap wilayah,” ujarnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Cuaca di Sejumlah Kota Besar Hari Ini Berawan dan Hujan Ringan, Termasuk DIY
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Kota Jogja Targetkan 300 Titik Parkir Digital hingga Akhir 2025
- ODGJ Duduk di Jalan Minim Penerangan, Tertabrak Motor hingga Tewas
- Wacana Pembukaan Kembali Stasiun Kalasan Masih Dikaji
- 90 Persen EWS Banjir di Bantul Rusak, Akan Diperbaiki di 2026
- Masuk Masa Pancaroba, BPBD Gunungkidul Siagakan Tim Bencana
Advertisement
Advertisement