Advertisement

Promo Desember

Gelar BDD 2024 di Jogja, Baparekraf Mendorong Ekosistem Digital yang Inklusif dan Kompetitif

Abdul Hamied Razak
Minggu, 06 Oktober 2024 - 17:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Gelar BDD 2024 di Jogja, Baparekraf Mendorong Ekosistem Digital yang Inklusif dan Kompetitif Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam kegiatan Baparekraf Developer Day (BDD) 2024 di Kota Jogja, Minggu (6/10 - 2024). Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Untuk memberikan dampak positif bagi pengembangan ekosistem digital di Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Baparekraf Developer Day (BDD) 2024 di Kota Jogja, Minggu (6/10/2024).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kegiatan tersebut menargetkan para pengembang aplikasi dan web sebagai bagian dari subsektor ekonomi kreatif yang mengalami pertumbuhan signifikan sejak pandemi. "Jogja dipilih sebagai tuan rumah karena posisinya sebagai salah satu kota dengan potensi besar di bidang teknologi dan pendidikan," katanya.

Advertisement

BACA JUGA: 

Kehadiran universitas-universitas ternama dan komunitas kreatif yang berkembang menjadikan Jogja sebagai pusat inovasi yang siap berperan dalam pengembangan ekosistem digital Indonesia. Sebanyak 1.000 developer terpilih berkesempatan hadir secara langsung dari total 4.000 pendaftar. Bahkan ada peserta yang berasal dari Merauke, Provinsi Papua.

"Ini menunjukkan bahwa minat dari anak muda untuk bertransformasi secara digital telah tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Kita harapkan ini  bisa mengisi 9 juta talents gap atau kekurangan talenta yang dibutuhkan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," tutur Sandiaga.

Saat ini, lanjut dia, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi digital terbesar di dunia, dengan perkiraan nilai ekonomi digital mencapai ratusan miliar dolar dalam beberapa tahun mendatang. Namun, dalam perjalanan menuju pertumbuhan ini, Indonesia masih dihadapkan pada salah satu tantangan utama, yaitu kesenjangan keterampilan digital.

"Perbedaan antara permintaan tenaga kerja di sektor digital dengan ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang tepat menjadi tantangan yang harus segera diatasi," katanya.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam menjelaskan bahwa BDD 2024 juga membuka kesempatan bagi peserta untuk berjejaring dengan para pelaku industri teknologi, startup, serta investor yang memiliki minat besar dalam pengembangan teknologi digital.

"Acara ini menjadi platform strategis bagi para pengembang untuk menampilkan ide-ide kreatif mereka dan membuka peluang kerja sama lebih lanjut,” ujar El Himam.

BDD merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan Dicoding selaku Google Developers Authorized Training Partner dan Google Cloud Partner di Indonesia. BDD berupaya membangun ekosistem ekonomi kreatif yang lebih kuat dan berdaya saing global, dengan fokus utama pada subsektor aplikasi dan web sebagai bagian dari ekonomi digital.

Dengan mengusung tema Bridging the Digital Skills Gap: Paving the Way for Digital Indonesia, katanya, BDD bertujuan untuk memberikan inspirasi, edukasi, dan fasilitasi kepada para developer, khususnya developer di bidang aplikasi, web, dan android agar dapat meningkatkan keterampilan dan kualitas karya mereka sesuai dengan standar industri global.

"Selain itu, melalui BDD Jogja ini, peserta akan diberikan wawasan pentingnya kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan kompetitif. Sehingga mereka diharapkan dapat lebih siap menghadapi tantangan di industri teknologi yang berkembang pesat di tingkat nasional dan global," harap El Himam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Natal dan Tahun Baru, Hampir 500 Ribu Kendaraan Telah Keluar dari Jabodetabek

News
| Sabtu, 21 Desember 2024, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement