Advertisement

Warga Pengasih Dilatih Bikin Batik Ramah Lingkungan untuk Tingkatkan Kesejahteraan

Triyo Handoko
Minggu, 06 Oktober 2024 - 13:37 WIB
Arief Junianto
Warga Pengasih Dilatih Bikin Batik Ramah Lingkungan untuk Tingkatkan Kesejahteraan Suasana pelatihan batik ecoprint oleh Fakultas Teknik UNY kepada warga Kalurahan Pengasih, Sabtu (5/10/2024) kemarin. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Puluhan warga Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih dilatih memproduksi batik ramah lingkungan dengan model ecoprint.

Pelatihan ini dilakukan oleh Fakultas Teknik UNY dalam program pengabdian kepada masyarakat.

Advertisement

Pelatihan ecoprint ini dilakukan selama dua hari yang berakhir pada Sabtu (5/10/2024) kemarin.

Dekan Fakultas Teknik UNY, Mutiara Nugraheni menjelaskan kegiatan itu tak hanya melatih produksi tapi juga pemasaran produk batik ecoprint.

Produksi batik ecoprint, jelas Mutiara, selian ramah lingkungan juga terbilang ekonomis karena bahan-bahan yang tersedia mudah ditemukan di Kalurahan Pengasih. "Bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan tumbuhan mudah ditemukan di Pengasih untuk menghasilkan motif batik yang unik dan ramah lingkungan, ini potensi yang bagus untuk dikembangkan," jelasnya.

Mutiara menyebut potensi ini dapat jadi cara meningkatkan kesejahteraan di Bumi Binangun. "Dengan keterampilan yang mereka peroleh, kami berharap masyarakat dapat mengembangkan usaha batik Ecoprint yang mandiri dan berkelanjutan, serta mampu meningkatkan kesejahteraan mereka secara ekonomi," paparnya.

Sementara ketua tim pelatihan ini, Awwali Ibnu Wardaya menjelaskan terdapat empat tahap pelatihan yang dilaksanakannya. Antara lain pemberian teori produksi batik ecoprint, workshop praktik pembuatan, pelatihan pengemasan produk ecoprint, dan terakhir workshop pemasaran batik ecoprint.

BACA JUGA: Mewah dan Megah, Peragaan Busana Ecoprint di Menara Langit Ketep Pass

Awwali menerangkan pelatihan ini juga melibatkan mahasiswa UNY yang turut mendampingi warga Pengasih. "Melalui pendekatan pelatihan kerja, dimana mahasiswa terlibat sebagai pendamping peserta selama praktik pembuatan
batik ecoprint," ujar dia.

Selain untuk peningkatan kesejahteraan yang konsep ramah lingkungan, Awwali menyebut kegiatan ini juga upaya melestarikan warisan budaya. "Kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat dalam kegiatan ini adalah upaya melestarikan budaya batik Indonesia sekaligus memperkenalkan inovasi ramah lingkungan melalui ecoprint.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Prabowo Sebut Muhammadiyah Jadi Contoh Kehidupan Inklusif dan Toleran

News
| Rabu, 04 Desember 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement