Advertisement

Promo November

BEDAH BUKU: Mendidik Anak Bisa Dimulai dari Meja Makan

Media Digital
Senin, 14 Oktober 2024 - 22:27 WIB
Arief Junianto
BEDAH BUKU: Mendidik Anak Bisa Dimulai dari Meja Makan Masyarakat antusias mengikuti program bedah buku inisiasi DPAD DIY yang digelar di Balai RT05/RW26 Pete, Kalurahan Margodadi, Kapanewon Seyegan, Sleman, Senin (14/10/2024). - Catur Dwi Janati

Advertisement

SLEMAN—Mendidik anak menjadi topik yang tak habis-habisnya dibahas untuk mengawal tumbuh kembang anak secara optimal.

Tema ini pula yang diambil Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bekerja sama dengan DPRD DIY dengan menggelar bedah buku bertajuk Langkah Bijak dalam Mendidik Anak di Margodadi, Seyegan, Sleman, Senin (14/10/2024).

Advertisement

Pustakawan Ahli Muda DPAD DIY, Trilastiti Suryaningtyas, menerangkan bedah buku yang digelar di Margodadi merupakan titik ke 201 dari 222 lokasi sasaran bedah buku di seluruh DIY. Kegiatan ini digencarkan untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat DIY.

“Sebagai upaya untuk meningkatkan kegemaran membaca sehingga bisa terus bersinergi dan berkolaborasi untuk mempertahankan DIY sebagai peraih perangkat tertinggi tingkat kegemaran membaca,” kata dia, Senin.

Tema yang diusung punya banyak wawasan penting yang bisa jadi bekal masyarakat. Diharapkan Asti dari buku ini orang tua dapat bijak dalam mendidik anak. Orang tua juga diharapkan mampu menavigasi perjalanan pendidikan anak secara bijaksana.

“Harapannya dari bedah buku ini nanti mendapatkan ilmu tentang bagaimana strategi dan pendekatan yang telah terbukti efektif untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak baik dari segi fisik, mental maupun emosional,” ucap Trilastiti.

Anggota DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai, mengatakan tema bedah buku ini diambil agar orang tua mengetahui cara mendidik anak dengan latar generasi sekarang. Alih-alih menyalahkan anak jika anak melakukan kesalahan, Anton menilai kadang anak menjadi korban dari kesibukan orang tua yang mungkin tak meluangkan waktu yang cukup anak. “Anak-anak juga paling tidak bisa menganggap orang tua sahabat dari mereka [orang tua],” ujarnya.

Mengatasi waktu bersama ini, Anton menawarkan langkah kecil seperti mengobrol kala makan malam bersama. Makan malam bisa menjadi sarana orang tua dan anak membicarakan tentang berbagai hal sehingga kedekatan dapat terjalin.

“Mungkin bisa kalau malam, dimulai salat Maghrib dulu setelah itu bisa makan malam. Makan malam itu walaupun makannya pendek bisa memberikan nilai kepada anak, makan sambil berdiskusi. Bisa membuat anak merasakan keberadaan orang tua, begitu pun sebaliknya,” tutur Anton. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement