Advertisement
Penyandang Disabilitas Bisa Berprestasi Lewat Kebiasaan Berolahraga

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penyandang disabilitas berhak untuk mendapatkan kesetaraan dari berbagai aspek termasuk fasilitasi olahraga. Melalui dorongan olahraga tersebut, para penyandang disabilitas memiliki potensi untuk beprestasi bahwa menjadikannya dengan masa depan yang lebih baik.
Dosen Departemen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNY Rumpis Agus Sudarko mengatakan penyandang disabilitas bisa mendapatkan banyak manfaat jika aktif mengikuti kegiatan olahraga. Selain sehat, juga meningkatkan daya tahan tubuh, dan kebugaran. Adapun dari aspek sosial, olahraga membantu inklusi sosial karena akan mengurangi stigma yang kadang dialami penyandang disabilitas.
Advertisement
BACA JUGA : PT KAI Daop 6 Berikan Diskon Khusus 20% Tarif KA untuk Difabel, Begini Syaratnya
"Dari sisi ekonomi, bahkan para penyandang disabilitas yang berprestasi bidang olahraga bisa mendapatkan penghasilan
setelah berlaga menjadi juara. Selain itu dengan olahraga akan melatih anak penyandang disabilitas menjadi lebih mandiri," katanya dalam Seminar bertajuk Tantangan Membangun Kebiasaan Berolahraga pada Anak Penyandang Disabilitas, Selasa (15/10/2024).
Meski demikian untuk membiasakan penyandang disabilitas berolahraga saat ini masih menemui sejumlah kendala. Salah satunya orang tua belum memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk memberikan pendampingan terhadap anaknya penyandang disabilitas untuk mengikuti kegiatan olahraga. "Ini menjadi tantangan terbesar," katanya.
Salah satu orang tua dari penyandang disabilitas Risvani mengakui lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap pencapaian prestasi dari anak penyandang disabilitas. Anaknya Muhammad Rafi Zulfandi, didampingi hingga menemukan bakatnya melalui proses yang tidak instan. Melainkan dengan mencoba berbagai cabang olahraga hingga menemukan bakanya cocok di badminto.
"Sempat saya ikutkan taekwondo, tetapi kurang nyaman. Saya coba renang, juga pernah ikut basket, bola tangan, atletik, dan badminton. Ternyata cocoknya di badminton. Memang orang tua harus mendukung anak untuk berkembang sesuai potensinya," ujarnya.
Asisten Deputi Olahraga Penyandang Disabilitas Kemenpora Ibnu Hasan terus mendukung terwujudnya inklusivitas bidang olahraga. Undang-undang No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas menjamin bahwa penyandang disabilitas harus mendapat perlakukan, kesetaraan yang sama.
BACA JUGA : Puluhan Disabilitas di Kota Jogja Diberi Layanan Pemeriksaan Kesehatan dan Alat Bantu
"Maka Tidak boleh lagi ada stigma negatif terhadap para penyandang disabilitas, termasuk kesempatan berolahraga. Karena regulasi sudah memberikan ruang tersendiri bagi penyandang disabilitas," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

2 Kali Teror Bom Menimpa Saudia Airlines Saat Mengangkut Jemaah Haji, Begini Penanganan Otoritas Bandara
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- Pabrik Kerajinan di Sewon Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp300 Juta
- Innalillahi, Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Mobil di Ring Road Banguntapan Bantul
- PSIM Jogja Pertahankan Kapten Tim Rendra Teddy, Bisa Bermain di Berbagai Posisi Jadi Nilai Plus
- Diluncurkan Sebulan Lalu, Lapor Minol Sleman Terima Sejumlah Aduan
- Catat! Ini Rencana Skema Rekayasan Lalin di Proyek Batas Kota Bantul-Pertigaan Cepit
Advertisement
Advertisement