Advertisement

Satpol PP DIY Andalkan Jaga Warga Perangi Berita Hoaks

Media Digital
Kamis, 17 Oktober 2024 - 19:57 WIB
Arief Junianto
Satpol PP DIY Andalkan Jaga Warga Perangi Berita Hoaks Sosialisasi upaya Jaga Warga memerangi hoaks yang disampaikan oleh Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad (kiri) dan Kepala Satpol PP Bantul Raden Jati Bayubroto di Gedung Madu Nusantara, Kamis (17/10/2024). - Alfi Annissa Karin

Advertisement

JOGJA—Satpol PP DIY menggelar sosialisasi memerangi berita hoaks di Gedung Madu Nusantara Jogja, Kamis (17/10/2024).

Pada kegiatan yang dibiayai dengan Dana Keistimewaan (Danais) ini, Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad, dan Kepala Satpol PP Bantul, Raden Jati Bayubroto, turut hadir menjadi narasumber. Tak hanya itu, sosialisasi kali ini juga diikuti anggota Jaga Warga DIY.

Advertisement

Noviar Rahmad menuturkan pada zaman yang serbadigital seperti saat ini, berbagai informasi akan menyebar dan mudah dan cepat. Bahkan hanya dalam hitungan detik informasi bisa menyebar luas ke tengah masyarakat melalui platform digital.

Jaga Warga yang juga bagian dari Satpol PP DIY memiliki peranan dalam ikut serta memerangi berita hoaks.

Hoaks dapat menimbulkan konflik di tengah masyarakat. Ini sejalan dengan ketugasan Jaga Warga dalam menyelesaikan konflik di tengah masyarakat sesuai dengan Pergub No.41/2023. “Informasi lewat digital yang tidak benar, salah dan berlawanan dengan yang sebenarnya dapat menimbulkan rasa tidak aman, nyaman dan merugikan berbagai pihak. Jaga Warga yang ada di tiap kampung dan pedukuhan ini punya tupoksi, kalau ada konflik, ini jadi tupoksi Jaga Warga,” ujarnya, kemarin.

Noviar menyebut keberadaan Jaga Warga kini hampir menyentuh 100% padukuhan dan kampung di DIY yang jumlahnya mencapai 4.667 anggota.

Dia mengakui meski Jaga Warga punya peranan untuk memerangi berita hoaks, tapi masih ada sejumlah kendala yang dihadapi di lapangan. Salah satunya adalah berkaitan dengan keterbatasan keterampilan Jaga Warga di bidang informasi dan teknologi.

Karena itu, dia mendorong Jaga Warga untuk bisa memanfaatkan berbagai forum misalnya dalam pertemuan rukun tetangga untuk bersama-sama kroscek kebenaran informasi yang diterima. Jaga Warga juga bisa menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) DIY untuk memastikan kebenaran sebuah informasi yang diterima.

Setiap Satpol PP kabupaten dan kota juga didorong untuk memiliki Satgas Siber guna mengikuti perkembangan yang ada di masyarakat.

Kepala Satpol PP Bantul, Raden Jati Bayubroto mengatakan ada kendala lain yang dihadapi jajarannya ketika berupaya untuk memerangi hoaks. Tak jarang, Satpol PP Bantul justru menjadi sasaran hoaks.

Jati ingat betul bagaimana nama Satpol PP kerap dicatut penipu untuk meminta sejumlah uang kepada pelanggar aturan. Belum sampai melakukan kroscek kepada Satpol PP Bantul, pihak yang mengaku tertipu sudah menyebarkan informasi di sosial media yang menyebut Satpol PP telah memungut uang.

Karena itu, Jati mengimbau kepada masyarakat untuk waspada. Jika ada pihak tak dikenal mengaku sebagai Satpol PP dan ujung-ujungnya meminta uang, bisa dipastikan itu adalah penipuan. Di sisi lain, dia juga turut mengimbau jajarannya untuk bijak dalam menggunakan media sosial.

Jati mendorong anggota Satpol PP Bantul untuk senantiasa menggunakan bahasa yang santun saat bermedsos. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pilkada 2024, Bawaslu Jalankan Pengawasan Ujaran Kebencian di Medsos Bersama Beberapa Pihak

News
| Kamis, 17 Oktober 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement