Advertisement

Kabar Gembira! Dinkes Bantul Bakal Tambah Puskesmas Pembantu di 2 Wilayah Ini

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 17 Oktober 2024 - 18:57 WIB
Arief Junianto
Kabar Gembira! Dinkes Bantul Bakal Tambah Puskesmas Pembantu di 2 Wilayah Ini Ilustrasi Puskesmas Pembantu. - Istimewa/Pemkab Bantul

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul akan menambah dua puskesmas pembantu (Pustu) untuk mengoptimalkan integrasi pelayanan primer (ILP) tahun depan. Hanya saja, alokasi anggaran untuk pembangunan Pustu tersebut masih belum diputuskan.

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer, Ahmad Riyanto menyampaikan Dinkes Bantul akan menambah pelayanan melalui dua pustu. Kedua Pustu tersebut akan didirikan di wilayah puskesmas Banguntapan 1 dan Dlingo 1. 

Advertisement

Dia menuturkan selama ini dua puskesmas tersebut tidak memiliki Pustu. Padahal, menurutnya, pelayanan kesehatan yang dilakukan di pustu akan dilakukan untuk mengoptimalkan layanan primer (ILP).

Oleh karena itu, Dinkes Bantul menargetkan agar setiap puskesmas memiliki satu pustu. "Untuk mendukung ILP, setiap puskesmas akan mengaktifkan pustu," katanya, Kamis (17/10/2024).

Selain menambah pustu, menurut Ahmad, Dinkes Bantul juga akan mengaktifkan seluruh pustu yang telah ada.

BACA JUGA: Mendekatkan Pelayanan Kesehatan dengan Optimalisasi Layanan Puskesmas Pembantu

Dinkes Bantul mencatat ada 48 unit pustu di Bantul. Dari jumlah tersebut ada 7 pustu dalam kondisi baik, 26 pustu dalam kondisi rusak berat, 3 pustu dalam kondisi rusak ringan, dan 12 pustu dalam kondisi rusak sedang. 

Untuk mengoptimalkan pelayanan ILP di pustu, Dinkes Bantul pun tengah merehabilitasi 7 Pustu yang dalam kondisi rusak. Ketujuh Pustu yang direhabilitasi yaitu yang berada di wilayah Jagalan, Wirokerten, Singosaren, Panggungharjo, Pendowoharjo, Timbulharjo, dan Sabdodadi. "Untuk Pustu yang rusak diajukan rehabilitasi atau perbaikan ke Kemenkes melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik," ujar Ahmad. 

ILP merupakan upaya mengkoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer. Integrasi pelayanan kesehatan pada ILP fokus pada setiap siklus hidup manusia. ILP dilakukan untuk memperkuat layanan kesehatan di tingkat kalurahan dan padukuhan. "Aktivasi Pustu dilakukan dengan aktivasi kegiatannya sesuai dengan ILP. Ke depan, akan ada 1 orang bidan dan perawat, serta kader yang standby di Pustu," ujarnya.

Sementara Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Bantul, Anugrah Wiendyasari menyampaikan pembangunan dua pustu tersebut memerlukan anggaran sekitar Rp750 juta. Pihaknya pun mengajukan anggaran dana alokasi khusus (DAK) ke pemerintah pusat. Meski begitu, Anugrah belum dapat memastikan anggaran yang akan turun untuk pembangunan dua pustu tersebut. "Pembangunannya sesuai persetujuan Kemenkes karena menyesuaikan prototype Pustu ILP," katanya.

Dia menuampaikan pemanfaatan pustu untuk optimalkan ILP dilakukan dengan memanfaatkan tenaga kesehatan dari puskesmas induk terdekat. "Walaupun nanti [pustu] jauh dari puskesmas induk, harus tetap diaktifkan. Nanti tergantung dari masing-masing wilayah apakah setiap hari atau hari tertentu [pelayanan di pustu]," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pilkada 2024, Bawaslu Jalankan Pengawasan Ujaran Kebencian di Medsos Bersama Beberapa Pihak

News
| Kamis, 17 Oktober 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement