Advertisement

Promo November

Cegah Stunting Generasi Masa Depan, Ibu Hamil Didorong Melakukan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas

Lugas Subarkah
Jum'at, 18 Oktober 2024 - 09:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Cegah Stunting Generasi Masa Depan, Ibu Hamil Didorong Melakukan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Ibu Hamil, Wanita Hamil, Kehamilan / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2) Kota Jogja bersama Kemantren Pakualaman mendorong pencegahan stunting di masyarakat.

Hal ini salah satunya diwujudkan melalui Workshop Stunting yang telah berlangsung di pendopo Kemantren Pakualaman, Kamis (10/10/2024) lalu. Workshop ini melibatkan Satgas Stunting Kota Jogja, Puskesmas Pakualaman, KUA pakualaman, yang dihadiri Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Kader Posyandu.

Advertisement

BACA JUGA: Serapan APBN untuk Stunting Per September 2024 Capai 80,13%

Kepala jawatan Umum Kemantren Pakualaman, Ari Suryani, menyampaikan dukungan pencegahan stunting peran kader diwilayah sangat diperlukan khususnya mendoreong remaja, ibu hamil dan ibu menyusui untuk makan makanan bergizi, minum obat penambah zat besi dan penambah darah.

“Posyandu sebagai tempat pemeriksaan tingkat pertama setiap bulan di tiap RW, sehingga kadernya diharapkan terus mengajak ibu-ibu yang memiliki batuta dan balita untuk menimbangkan berat badan anaknya dan mengukur tinggi badan anaknya,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Perwakilan  Stgas Stunting Kota Jogja, Pipit, mengharapkan semua kader dapat mengajak ibu hamil  datang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas dan untuk KUA diharapkan dapat menginput data calon pengantin melalui aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil).

“Elsimil merupakan aplikasi elektronik siap nikah dan hamil, yang digunakan untuk menilai status gizi calon pengantin tiga bulan sebelum menikah. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya remaja calon Pasangan Usia Subur yang memiliki status gizi kurang atau anemia,” paparnya.

Status gizi yang kurang pada remaja atau calon pengantin meningkatkan resiko kejadian stunting pada balita. Maka pencegahan stunting dari hulu yaitu yang dilakukan pada saat remaja atau tiga bulan sebelum menikah sangat penting dilakukan.

Kepala Puskesmas Pakualaman, Nike Indrawati, menyampaikan jika ada ibu hamil di Kemantren Pakualaman hendaknya sedini mungkin memeriksakan kehamilannya di Puskesmas agar terpantau dalam kehamilannya sampai anak nanti lahir.

“Untuk Stunting di Kemantren Pakualaman semua punya riwayat berat badan kurang dan penyakit penyerta lainnya. Sehingga Posyandu mempunyai peran strategis untuk melaporkan kondisi anak anak di wilayah masing masing di Puskesmas Pakualaman,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cak Lontong Mengklaim Kemenangan di Pilkada Jakarta, Pramono-Rano Disebut Satu Putaran

News
| Rabu, 27 November 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Merasakan Lumernya Cokelat dari Jogja

Wisata
| Senin, 25 November 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement