Advertisement

Hujan Mulai Turun, BPBD Bantul Tinjau Status Siaga Darurat Kekeringan

Stefani Yulindriani Ria S. R
Senin, 21 Oktober 2024 - 11:47 WIB
Sunartono
Hujan Mulai Turun, BPBD Bantul Tinjau Status Siaga Darurat Kekeringan Foto ilustrasi La Nina - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul meninjau status siaga darurat kekeringan di wilayah Bantul. Peninjauan tersebut dilakukan karena saat ini wilayah Bantul mulai diguyur hujan.

Kepala Pelaksana, BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta mengatakan beberapa wilayah di Bantul sudah mulai turun hujan meskipun belum merata. Oleh karena itu ia akan meninjau status siaga darurat kekeringan di Bantul yang akan berakhir pada 31 Oktober 2024. 

Advertisement

"Ini baru mempersiapkan rapat koordinasinya untuk persiapan menghadapai musim hujan," katanya, Senin (21/10/2024).

BPBD Bantul akan meninjau kejadian kebencanaan di Bantul dengan prakiraan cuaca dari BMKG. Dari situ, nantinya, BPBD Bantul akan memutuskan akan memperpanjang status siaga darurat kekeringan atau tidak. Tidak menutup kemungkinan status siaga darurat kekeringan tersebut akan diganti dengan status siaga darurat banjir, longsor dan angin kencang dengan melihat situasi kebencanaan yang terjadi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Antoni Hutagaol menuturkan meski telah memasuki musim penghujan, BPBD Bantul masih menerima permintaan dropping air bersih hingga pekan lalu.

Menurutnya, saat memasuki awal musim penghujan, biasanya beberapa wilayah masih mengalami kesulitan air bersih lantaran hujan yang ada belum merata. hingga saat ini masih bersiap apabila ada masyarakat yang meminta dropping air bersih pada pekan ini. "Masih sama permintaan dropping air bersihnya, skeitar 30 tangki per minggu," katanya.

Antoni menuturkan selama musim kemarau pada 29 Juni-13 Oktober 2024, BPBD Bantul mencatat telah menyalurkan 612 tangki air bersih. Air bersih tersebut telah disalurkan ke beberapa wilayah terdampak kekeringan, dengan wilayah terdampak kekeringan yang mendapat dropping air terbanyak di Dlingo yang mencapai 196 tangki, dan Pundong yang mencapai 123 tangki.

Sejauh ini, menurut Antoni, persediaan air bersih di Bantul masih sekitar 245 tangki, dengan masing-masing tangki bersisi lima ribu liter. "Kita masih ada [persediaan air bersih], ndilalah kemarin ada bantuan dari CSR," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dulu Korban Penculikan pada 1998, Kini Mugiyanto Jadi Wakil Menteri HAM

News
| Senin, 21 Oktober 2024, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China

Wisata
| Kamis, 17 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement