Advertisement

Promo November

Musim Hujan Tiba, Petani Gunungkidul Diminta Segera Olah Lahan Pertanian

Newswire
Rabu, 23 Oktober 2024 - 07:07 WIB
Ujang Hasanudin
Musim Hujan Tiba, Petani Gunungkidul Diminta Segera Olah Lahan Pertanian Petani menyiapkan lahan di lahan Padukuhan Gading I, Kalurahan Gading, Playen, Gunungkidul pada Sabtu (7/1/2024). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, mengimbau petani di wilayah setempat segera mengolah lahan pertanian karena curah hujan mencapai di atas 50 mm.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Raharjo Yuwono di Gunungkidul, Selasa, mengatakan dari catatan petugas pertanian di lapangan, curah hujan menunjukkan beberapa wilayah hujan lebat, dan beberapa yang lain masih di bawah 50 mm.

Advertisement

"Kami mengimbau kepada petani segera olah lahan dan menyiapkan benih unggul untuk ditanam," kata Raharja Yuwono.

Ia mengatakan beberapa kapanewon dengan curah hujan tinggi yang mengguyur Gunungkidul pada Sabtu (19/10) dan Minggu (20/10), yakni Kapanewon Girisubo mencapai 47 mm, Kapanewon Ngawen curah hujan Oktober mencapai 90,4 mm, Kapanewon Rongkop mencapai 43 mm, Kapanewon Paliyan mencapai 81 mm.

Selanjutnya, Kapanewon Tanjungsari mencapai 64 mm dan Kapanewon Saptosari mencapai 40 mm

"Dilihat dari rata-rata curah hujan mendekati 50 mm maka kemungkinan besar sudah memasuki musim hujan," katanya.

Selanjutnya, Raharjo mengatakan wilayah yang intensitas hujan masih rendah, yakni di Kapanewon Semin hanya 15 mm, dan Kapanewon Tepus juga 15 mm.

Selain itu, beberapa belum memenuhi kebutuhan airnya, misal Kapanewon Semin baru 15 mm belum bisa tanam, Patuk juga baru 15 mm.

"Kalau berdasar prediksi BMKG musim hujan di Gunungkidul diperkirakan di dasa harian ketiga bulan Oktober 2024," katanya.

BACA JUGA: Syarat Suplai Listrik dan Air Terpenuhi, Pemkab Gunungkidul Segera Terima Hibah Pabrik Es

Raharjo mengatakan beberapa wilayah di zona selatan justru sudah pada tebar benih padi atau biasa disebut "ngawu awu", artinya tebar benih sebelum hujan turun.

Adapun rincian lahan yang sudah tebar benih padi, yakni Kapanewon Rongkop 3.000-an hektare, Girisubo sudah 2.400-an hektare, Tepus sudah 2.116 hektare dan Panggang 2.000-an hektare

"Total dihitung dari laporan lapangan yang tanam "ngawu awu" mencapai hampir 12.700 hektare," katanya.

Lebih lanjut, Raharjo mengatakan kebutuhan benih masyarakat tani sudah mempersiapkan benih baik dari bantuan pemerintah, milik sendiri atau "good seed" dari simpanan panen yang dipilih, atau kios kios tani.

"Pemkab Gunungkidul masih menunggu kiriman tambahan benih jagung untuk 3.160 hektare musim tanam pertama ini, diperkirakan mulai besuk ada dropping benih jagung hibrida," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi

News
| Jum'at, 22 November 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement