Advertisement

Dampak Bencana Kekeringan, BPBD Sleman Salurkan Air Bersih ke Banyurejo Tempel

Abdul Hamied Razak
Sabtu, 26 Oktober 2024 - 10:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Dampak Bencana Kekeringan, BPBD Sleman Salurkan Air Bersih ke Banyurejo Tempel Warga Banyurejo Tempel Sleman sedang mengantre mendapatkan air bersih untuk kebutuhan dasar mereka, Sabtu (26/10 - 2024). Ist BPBD Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—BPBD Sleman mulai menyalurkan bantuan air bersih untuk warga Banyurejo, Tempel, Sabtu (26/10/2024). Selain bencana kekeringan yang terus meluas, kondisi tersebut akibat dimatikannya aliran air ke Selokan Mataram dan Van Der Wijck.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan mengatakan kekeringan telah meluas ke Banyurejo, Tempel. BPBD Sleman pun melakukan distribusi Hidran Umum (HU) sebanyak 12 unit ke wilayah tersebut mulai Sabtu (26/10/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Kekeringan di Sleman Meluas, BPBD Salurkan Lebih dari Seperempat Juta Liter Air ke Masyarakat

"Kami distribusikan HU pinjam pakai dari BP2W DIY 10 unit (hrs nambal dulu, knds bocor) dan 2 unit dari DLH Sleman. HU yang dipinjam dari BP2W harus ditambal dulu karena ada kebocoran," katanya.

Adapun titik distribusi HU maliputi SD Banyurejo, Dusun Jambean, Dusun Tangisan, Dusun Klajoran, Dusun Plambongan. "Mulai hari ini Banyurejo didroping air bersih. Semoga warga tidak kesulitan mendapatkan air bersih. Sebab air untuk kebutuhan dasar," katanya.

Makwan mengatakan, untuk mengatasi masalah kekeringan di tahun ini, BPBD Sleman mendapatkan alokasi bantuan air bersih sebanyak 163 tangki dengan kapasitas 5.000 liter. Hal ini berarti ada sekitar 815.000 liter air yang siap disalurkan.

Diharapkan adanya stok bantuan ini bisa dimanfaatkan pada saat ada permintaan air bersih di Masyarakat. “Selama stok masih dan ada permintaan, pasti akan menyalurkan bantuan air ke masyarakat,” ungkap Makwan.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, meski sudah ada beberapa kali hujan, namun permintaan air bersih dari Masyarakat masih ada.

Hal ini dikarenakan keberadaan hujan belum merata, di sisi lain kebijakan pematian sementara Selokan Mataram dan Van Der Wijck juga ikut berpengaruh terhadap Cadangan air yang dimiliki Masyarakat.

“Kalau dibilang ada pengaruhnya, memang ada dampak dari pematian dua selokan. Buktinya warga di sisi barat yang dilewati aliran ada yang meminta bantuan air bersih dan terdampak banyak di area Sleman barat,” kata Bambang.

Dia menegaskan, terus menyalurkan bantuan air bersih ke Masyarakat selama stok yang dimiliki masih tersedia. Hingga saat ini sudah 294.300 liter air yang disalurkan ke Masyarakat.

Bantuan yang diberikan ada bagi warga di Kapanewon Minggir, Moyudan dan Mlati. Untuk Kapanewon Minggir bantuan disalurkan kepada warga di Padukuhan Jonggrangan dan Ngepringan di Kalurahan Sedangrejo; selanjut di Kalurahan Sendangagung meliputi Padukuhan Minggir, Kergan, Kliran, Tengahan, Dukuhan VII, Dukuhan VIII, Nanggulan,Babadan, Jomboran, Tengahan, Pojok, Brajan, Ngoro-oro, Bekelan.

Adapun di Kalurahan Sendangsari meliputi Plembon. Sedangkan di Kapanewon Moyudan bantuan diberikan kepada warga di Padukuhan Ngijon 1. “Sasaran tidak hanya ke warga, tapia da juga ke sekolah. Seperti di Kalurahan Tlogoadi, Mlati bantuan diberikan ke SD Plaosan 1 dan di Kapanewon Moyudan, tepatnya di Kalurahan Sumberrahayu diberikan ke SD Muhammadiyah dan TK ABA Gamplong,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

AS Membantah Terlibat dalam Serangan Israel ke Iran

News
| Sabtu, 26 Oktober 2024, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China

Wisata
| Kamis, 17 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement