Kongres FPRB Kota Jogja Libatkan Unsur Pentahelix
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja menggelar Kongres Forum Pengurangan Risiko bencana (FPRB), di Hotel Harper, Selasa (29/10/2024). Forum ini melibatkan unsur pentahelix untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Jogja, Nur Hidayat, menjelaskan unsur pentahelix yang dilibatkan dalam FPRB yakni terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, media massa dan dunia usaha. “Forum ini semoga jadi jembatan, media konunikasi dan koordinasi yang melibatkan stakeholder pentahelix,” ujarnya.
Advertisement
FPRB sebelumnya baru terbentuk di tingkat prpvinsi, maka tahun ini BPBD Kota Jogja menargetkan terbentuknya FPRB kota jogja. “Kesadaran masyarakat terkait bencana semakin hari semakin meningkat. Yang menjadi tantangan dalam penguranan risiko bencana salah satunya yakni rendahnya kesadaran masuarakat,” katanya.
Kongres ini untuk membentuk kepengurusan FPRB Kota Jogja, setelah sebelumnya diawali dengan serangkaian diskusi, Kemudian puncaknya adalah pengukuhan pengurus FPRB Kota Jogja di Balaikota Jogja oleh PJ Walikota Jogja.
“Ke depan FPRB harapanya bisa menjadi mitra independen kebencanaan dari Pemkot Jogja. Harapannya bisa membuat suatu rencana kerja dan program, supaya tidak hanya terbentuk pengurus tapi kegiatannya ga ada,” ungkapnya.
Mewakili Sekda Kota Jogja, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Jogja, Yunianto Dwisutono, menuturkan berdasarkan hasil kajian pengurangan risiko bencana, Kota Jogja memiliki tujuh potensi bahaya, meliputi banjir, wabah penyakit, cuaca ekstrim, gempa bumi, kegagalan teknologi, kekeringan dan letusan Gunung Merapi.
“169 kampung sudah dibentuk dan beri bantuan KTB [Kampung Tangguh Bencana]. Peran FPRB diharapkan menjadi mitra strategis bagi Pemkot Jogja dalam pengurangan risiko bencana, karena kalau diserahkan ke BPBD saja tanpa peran pentahelix, tidak akan terlaksana,” ungkapnya.
FPRB diharapkan bisa memperkuat kolaborasi pemangku kepentingan, bersinergi dalam berkolaborasi lintas sektor dan multi pihak. “Untuk menciptakan koordinasi efektif dalam penanggulangan bencana,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Produksi Benih Ikan Sleman Tembus 1,4 Miliar Anakan
- Jadwal SIM Keliling Bantul Sabtu Ini, SIM Drive Thru di Satpas Polres Bantul
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 23 November 2024: Siaga Darurat Bencana DIY, Profil Ketua KPK, Penutupan SPBU, Bus Listrik Trans Jogja
- Sabtu Malam, Jawal SIM Keliling di Kulonprogo di Alun-alun Wates Mulai Pukul 19.00 WIB
- Rektor UAJY dan UII Sebut Belum Ada Laporan Mahasiswanya Terjerat Judi Online
Advertisement
Advertisement