Advertisement

Promo November

Seusai Bentuk KTB dan SPAB, Sosialisasi Bencana BPBD Kota Jogja Akan Sasar Pasar Tradisional

Alfi Annisa Karin
Senin, 28 Oktober 2024 - 19:47 WIB
Ujang Hasanudin
Seusai Bentuk KTB dan SPAB, Sosialisasi Bencana BPBD Kota Jogja Akan Sasar Pasar Tradisional Salah satu adegan saat digelarnya simulasi bencana gempa bumi di Lapangan RW 14, Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Minggu (21/4/2019). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja menempuh berbagai upaya untuk meminimalisir dampak jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Salah satunya dengan membentuk Kampung Tangguh Bencana (KTB).

Keberadaan KTB penting sebagai upaya pencegahan dan penanganan bencana di wilayah. Kini, seluruh kampung di Kota Jogja yang berjumlah 169 kampung sudah terbentuk KTB.

Advertisement

Terakhir, Kepala Pelaksana BPBD Kota Jogja Nur Hidayat menyebut pihaknya baru saja membentuk 15 KTB Rintisan. Selain melengkapi keberadaan KTB di masing-masing kampung, BPDB juga rutin melaksanakan review KTB.

"Kami juga telah menyelesaikan kegiatan review kepengurusan KTB pembentukan tahun 2016 sampai dengan 2019 sebanyak 40 KTB," ujar Nur.

Tak hanya berbasis kampung, kesadaran pencegahan dan penanganan bencana juga ditumbuhkan di lingkungan sekolah. Ini diwujudkan melalui program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

Tahun ini BPBD Kota Jogja merintis SPAB di 8 sekolah. Diantaranya adalah SMP N 1 Jogja, SMPN 5 Jogja, SMPN 7 Jogja, SMPN 15 Jogja, SDN Bhayangkara, SDN Bangunrejo 2, SDN Kotagede 1, dan SDN Kintelan 2.

"Sampai tahun ini telah terbentuk tim siaga bencana sekolah SPAB sebanyak 24 sekolah," imbuh Nur.

BACA JUGA: Memasuki Musim Hujan, BPBD Jogja Gerakkan KTB Pantau Bantaran Sungai

Sementara, Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Data Informasi Komunikasi Kebencanaan BPBD Kota Jogja Aki Lukman Nor Hakim menuturkan program SPAB diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga sekolah baik siswa, tenaga pendidik, hingga komite sekolah terhadap risiko bencana.

Selain itu, lewat program SPAB juga diharapkan dapat melatih ketrampilan warga sekolah dalam melakukan evakuasi bencana hingga mempersiapkan rencana tanggap darurat.

"Sekolah memiliki tanggung jawab dan peran strategis untuk menjamin keselamatan warga sekolah dalam menghadapi ancaman atau bencana," katanya.

Sesuai menyasar KTB dan SPAB, Aki mengatakan nantinya sosialisasi kebencanaan juga akan menyasar pada pasar-pasar tradisional dan hotel.

"Tahun depan kami menyasar (sosialisasi bencana) ke pasar dan hotel," ungkapnya.

Salah satu edukasi yang terus digaungkan oleh BPBD Kota Jogja adalah terkait dengan bencana gempa bumi. Sebab, ada potensi terjadinya gempa bumi megathrust di Yogyakarta.

Dua kemantren di Kota Jogja punya potensi untuk terjadi kerusakan parah, yakni Umbulharjo dan Kotagede. Aki menjelaskan berdasarkan Kemen-PUPR No. 16/ 2016 gedung bertingkat termasuk sekolah harus berjarak minimal 20 meter dari gedung bertingkat lainnya.

"Gedung bertingkat minimal 20 meter, walaupun sekolah itu ada lahan, kami ga boleh. Jadi tujuan kami, ada gempa suka ga suka harus hadapi," tuturnya.

Pada setiap sosialisasi kebencanaan, pihaknya juga senantiasa mengedukasi masyarakat untuk menghadapi bencana utamanya gempa bumi. Aki menjelaskan, masyarakat kerap kali langsung berlari ketika gempa. Sementara, BPBD Kota Jogja memberi tips 20-20 saat terjadi gempa.

"20 detik setelah gempa kita tidak boleh lari dulu. Kita harus jongkok atau di (bawah) meja, 20 menit kemudian harus lari. Kebiasaan kita kalau ada gempa lari," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah

News
| Sabtu, 23 November 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement