Seusai Bentuk KTB dan SPAB, Sosialisasi Bencana BPBD Kota Jogja Akan Sasar Pasar Tradisional
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja menempuh berbagai upaya untuk meminimalisir dampak jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Salah satunya dengan membentuk Kampung Tangguh Bencana (KTB).
Keberadaan KTB penting sebagai upaya pencegahan dan penanganan bencana di wilayah. Kini, seluruh kampung di Kota Jogja yang berjumlah 169 kampung sudah terbentuk KTB.
Advertisement
Terakhir, Kepala Pelaksana BPBD Kota Jogja Nur Hidayat menyebut pihaknya baru saja membentuk 15 KTB Rintisan. Selain melengkapi keberadaan KTB di masing-masing kampung, BPDB juga rutin melaksanakan review KTB.
"Kami juga telah menyelesaikan kegiatan review kepengurusan KTB pembentukan tahun 2016 sampai dengan 2019 sebanyak 40 KTB," ujar Nur.
Tak hanya berbasis kampung, kesadaran pencegahan dan penanganan bencana juga ditumbuhkan di lingkungan sekolah. Ini diwujudkan melalui program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Tahun ini BPBD Kota Jogja merintis SPAB di 8 sekolah. Diantaranya adalah SMP N 1 Jogja, SMPN 5 Jogja, SMPN 7 Jogja, SMPN 15 Jogja, SDN Bhayangkara, SDN Bangunrejo 2, SDN Kotagede 1, dan SDN Kintelan 2.
"Sampai tahun ini telah terbentuk tim siaga bencana sekolah SPAB sebanyak 24 sekolah," imbuh Nur.
BACA JUGA: Memasuki Musim Hujan, BPBD Jogja Gerakkan KTB Pantau Bantaran Sungai
Sementara, Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Data Informasi Komunikasi Kebencanaan BPBD Kota Jogja Aki Lukman Nor Hakim menuturkan program SPAB diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga sekolah baik siswa, tenaga pendidik, hingga komite sekolah terhadap risiko bencana.
Selain itu, lewat program SPAB juga diharapkan dapat melatih ketrampilan warga sekolah dalam melakukan evakuasi bencana hingga mempersiapkan rencana tanggap darurat.
"Sekolah memiliki tanggung jawab dan peran strategis untuk menjamin keselamatan warga sekolah dalam menghadapi ancaman atau bencana," katanya.
Sesuai menyasar KTB dan SPAB, Aki mengatakan nantinya sosialisasi kebencanaan juga akan menyasar pada pasar-pasar tradisional dan hotel.
"Tahun depan kami menyasar (sosialisasi bencana) ke pasar dan hotel," ungkapnya.
Salah satu edukasi yang terus digaungkan oleh BPBD Kota Jogja adalah terkait dengan bencana gempa bumi. Sebab, ada potensi terjadinya gempa bumi megathrust di Yogyakarta.
Dua kemantren di Kota Jogja punya potensi untuk terjadi kerusakan parah, yakni Umbulharjo dan Kotagede. Aki menjelaskan berdasarkan Kemen-PUPR No. 16/ 2016 gedung bertingkat termasuk sekolah harus berjarak minimal 20 meter dari gedung bertingkat lainnya.
"Gedung bertingkat minimal 20 meter, walaupun sekolah itu ada lahan, kami ga boleh. Jadi tujuan kami, ada gempa suka ga suka harus hadapi," tuturnya.
Pada setiap sosialisasi kebencanaan, pihaknya juga senantiasa mengedukasi masyarakat untuk menghadapi bencana utamanya gempa bumi. Aki menjelaskan, masyarakat kerap kali langsung berlari ketika gempa. Sementara, BPBD Kota Jogja memberi tips 20-20 saat terjadi gempa.
"20 detik setelah gempa kita tidak boleh lari dulu. Kita harus jongkok atau di (bawah) meja, 20 menit kemudian harus lari. Kebiasaan kita kalau ada gempa lari," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Bantul Sabtu Ini, SIM Drive Thru di Satpas Polres Bantul
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 23 November 2024: Siaga Darurat Bencana DIY, Profil Ketua KPK, Penutupan SPBU, Bus Listrik Trans Jogja
- Sabtu Malam, Jawal SIM Keliling di Kulonprogo di Alun-alun Wates Mulai Pukul 19.00 WIB
- Rektor UAJY dan UII Sebut Belum Ada Laporan Mahasiswanya Terjerat Judi Online
- Cek Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Sabtu 23 November 2024
Advertisement
Advertisement