Advertisement

Bangun Ekosistem Tanggap Bencana, Pemkot Gandeng Pengusaha

Ujang Hasanudin
Senin, 21 Juli 2025 - 20:57 WIB
Ujang Hasanudin
Bangun Ekosistem Tanggap Bencana, Pemkot Gandeng Pengusaha Salah satu adegan saat digelarnya simulasi bencana gempa bumi di Lapangan RW 14, Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Minggu (21/4/2019). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus mendorong penguatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, salah satunya melalui pembentukan dan penguatan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).

Hal ini tidak lepas dari potensi bencana di Jogja cukup tinggi hidrometeorologi seperti banjir, kekeringan, gempa bumi, hingga bencana kebakaran

Advertisement

Wakil Wali Kota Jogja, Wawan Harmawan mengatakan pentingnya keterlibatan berbagai pihak, terutama dunia usaha, dalam upaya pengurangan risiko bencana.

"Jogja ini istimewa, tetapi juga merupakan kota yang rawan bencana. Oleh karena itu, pengurangan risiko bencana harus dilakukan secara menyeluruh dan terstruktur. Kami mendorong keterlibatan para pengusaha agar memiliki pemahaman dan kesiapan menghadapi potensi bencana sedini mungkin," ujarnya, dikutip dari laman resmi Pemkot Jogja

Ia juga menambahkan, pemerintah terus mengembangkan Kelurahan Tangguh Bencana (KTB) sebagai bagian dari strategi mitigasi risiko bencana. "Ini menjadi salah satu harapan kami agar FPRB dapat lebih optimal dan memberikan manfaat nyata bagi dunia usaha serta masyarakat luas," lanjutnya.

BACA JUGA: Di Kota Jogja, Modal Koperasi Kelurahan Merah Putih Purwokinanti Berasal dari Anggota

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, menyampaikan kolaborasi dalam penanggulangan bencana harus melibatkan seluruh elemen, mulai dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, hingga masyarakat.

"Semangat kebencanaan harus dimiliki oleh semua pihak agar dapat menyelamatkan diri sendiri, lingkungan sekitar, dan orang lain. Kami mengajak semua stakeholder membangun kolaborasi kerja yang nyata, dengan respons aktif dalam penanggulangan bencana di Kota Yogyakarta," jelas Nur Hidayat.

Pihaknya menjelaskan, Forum Pengurangan Risiko Bencana Kota Yogyakarta tahun ini kembali dibentuk setelah sempat vakum selama beberapa waktu.

Forum ini juga melibatkan berbagai unsur, seperti pelaku usaha, akademisi, media, perbankan, rumah sakit, dan organisasi masyarakat. “Upaya ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam membentuk ekosistem yang tangguh terhadap bencana,” katanya.

Dengan semangat Jogja Kota Tangguh Hasta dan prinsip Safety sebagai dasar keselamatan dan ketangguhan kota, BPBD Kota Yogyakarta juga rutin melakukan penyuluhan kebencanaan yang mendapat sambutan positif dari warga. “Hal ini menunjukkan meningkatnya kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana yang bisa datang kapan saja tanpa terduga,”ungkapnya.

Selaras dengan hal tersebut, Koordinator Bidang Advokasi Regulasi dan Kebijakan FPRB, Harris Usman Syarief dalam paparannya menekankan pentingnya memperkuat kapasitas pelaku usaha sejak pra-bencana.

"Kami akan terus mendorong terbangunnya kolaborasi nyata antara pemerintah dan dunia usaha agar tercipta sistem penanggulangan bencana yang fokus pada pencegahan. Ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan wisatawan terhadap keamanan di Kota Yogyakarta," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 8 Tersangka Baru Kasus Sritex, Ada Mantan Dirut Bank Jateng hingga Bank BJB

News
| Selasa, 22 Juli 2025, 02:17 WIB

Advertisement

alt

Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral

Wisata
| Senin, 21 Juli 2025, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement