DED Tahap Pertama Rampung Disusun, SDN Nglarang Terdampak Tol Jogja-Solo Menunggu Direlokasi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Detail Engineering Design (DED) tahap pertama relokasi SDN Nglarang yang terdampak Tol Jogja-Solo rampung disusun. Kini, dinas tinggal menunggu lelang dan tahapan konstruksi dimulai.
SDN Nglarang di Kalurahan Tlogoadi, Kapanewon Mlati terdampak pembangunan Tol Jogja-Solo-YIA Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman. Terdampak lebih dari 90 persen, SDN Nglarang kini menunggu pembangunan gedung baru di lahan relokasi.
Advertisement
Sekretaris Dinas Pendidikan Sleman, Sri Adi Marsanto mengungkapkan DED SDN Nglarang telah rampung disusun. Hanya saja dalam penggarapannya dibagi ke dalam dua tahap. Saat ini yang telah kelar digarap ialah DED SDN Nglarang untuk tahap pertama.
"Sudah jadi, istilahnya DED untuk tahap pertama," terang Sri dikutip pada Sabtu (2/11/2024).
Adi menjelaskan DED SDN Nglarang tahap pertama bernilai Rp3,1 miliar. Sementara untuk DED SDN Nglarang tahap kedua dengan nilai Rp1,8 miliar.
"Anggaran ini ranahnya PT. Jasamarga Jogja-Solo (JMJ), kalau terkait DED memang sudah jadi," imbuhnya.
DED tahap pertama kata Adi akan berfokus pada ruangan kelas atau ruang lain pendukung aktivitas belajar mengajar. Adi mengungkapkan bila konstruksi tahap pertama rampung, aktivitas belajar mengajar sudah bisa dipindahkan ke bangunan baru. Beberapa di antaranya yang bakal dibangun di tahap pertama mencakup ruang kelas, ruang guru hingga fasilitas toilet.
"Jadi kalau tahap pertama itu dibangun, diselesaikan itu sudah bisa untuk Kegiatan Belajar Mengajar, KBM," imbuhnya.
Selain itu Adi menambahkan dalam DED yang disusun, fasilitas sekolah di lahan relokasi setidaknya akan sama dengan yang ada di sekolah sebelumnya. Malahan Adi menyebut secara kualitasnya mungkin bisa berlebih dari yang ada sebelumnya.
"Sudah perfect lah apa yang ada sekarang, berlebih lah kalau menurut saya. Kalau menurut saya bangunannya jadi lebih bagus. Misal sekarang SDN Nglarang kondisi sekarang punya perpustakaan tapi sebetulnya hanya sekat [ruangan], besok ada ruangan sendiri," contohnya.
Hanya saja Adi belum mengetahui secara pasti kapan proyek ini akan masuk tahap lelang dan konstruksi. Pasalnya ranah tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan PT. JMJ.
Kendati demikian Adi memastikan selama bangunan baru belum dibangun, gedung SDN Nglarang yang saat ini masih digunakan untuk belajar tidak akan disentuh proyek.
"Intinya tidak akan membongkar, tidak akan mengutak-atik sekolah yang sekarang ada, sebelum bangunan relokasi jadi," ujarnya.
Adi menambahkan aktivitas KBM di SDN Nglarang saat ini masih berlangsung lancar kendati proyek tol sudah ada di dekat sekolah. Adi juga telah menginstruksikan sekolah untuk melapor bila mengalami keluhan apapun yang terjadi karena dampak proyek. Dia juga telah memberi tahu kontraktor agar aktivitas proyek jangan sampai mengganggu KBM.
"Masih berjalan aman dan tidak ada surat dari Kepala Sekolah terkait keluhan. Saya sudah pesan ke Kepala Sekolah kalau ada keluhan monggo langsung ke dinas atau WhatsApp juga boleh, nanti kita respons," jelasnya.
Di sisi lain lahan calon lokasi gedung baru telah disiapkan. Disdik lanjut Adi telah mengurus perizinan penggunaan lahan tersebut. Adapun lahan relokasi SDN Nglarang terletak di perbatasan Kalurahan Tlogoadi dan Tirtoadi.
"Terkait Tanah Kas Desa sudah kami proses, Disdik sudah memproses," imbuhnya
Dari pantauan Reporter Harian Jogja di area sekolah pada Oktober lalu, proyek tol terlihat telah sampai di belakang sekolah dan samping sekolah. Guru SDN Nglarang, Asih kala itu mengatakan aktivitas belajar mengajar masih berlangsung di bangunan lama sampai menunggu sekolah baru didirikan.
"Pelaksanaan sekolah masih di tempat ini, kemarin juga habis akreditasi juga masih di sini," kata Asih pada Kamis (10/10/2024).
Secara umum Asih menyebut tidak ada gangguan suara maupun getaran yang sampai ke sekolah saat ini. Kondisi ini membuat proses belajar mengajar masih bisa dilakukan di SDN Nglarang secara kondusif. "Masih [kondusif], adanya cuma menunggu [relokasi]," ujarnya.
"Kalau gangguan suara saat ini sudah enggak ada, getaran juga sudah enggak ada. Soalnya kan sudah tinggi itu [material timbunan] di atas, proses pengerasan itu sudah selesai. Cuma ya debu," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Polres Gunungkidul Bakal Terjunkan Ratusan Personel Pengamanan Pilkada 2024
- Aliansi Muda Muhammadiyah Janji Menangkan Kustini-Sukamto di Pilkada Sleman
- Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
Advertisement
Advertisement