Pemda DIY Dorong Pemanfaatan Tanah Kalurahan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Pemda DIY mendorong upaya penguatan pemanfaatan tanah-tanah kas, baik itu tanah kasultanan (Sultan Grond), kadipaten, maupun kalurahan. Langkah ini sejalan dengan upaya untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, dalam sambutannya pada Forum Ilmiah Tahunan Ikatan Surveyor Indonesia (FIT ISI) yang digelar di The Alana Yogyakarta Hotel and Convention Center, Rabu (6/11/1024).
Advertisement
Menurut Beny, pemanfaatan tanah-tanah tersebut didasarkan pada nilai-nilai kearifan lokal dan keberpihakan pada rakyat. Tujuan utamanya adalah untuk pengembangan kebudayaan, kepentingan sosial, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Pemanfaatan tanah di DIY untuk kesejahteraan masyarakat telah diatur secara khusus dalam Peraturan Gubernur DIY No. 24/2024. Peraturan ini mengatur pemanfaatan tanah kalurahan, terutama untuk sektor pertanian, dengan tujuan memberikan akses ekonomi dan sosial bagi masyarakat miskin," jelas Beny.
BACA JUGA: DLH Kota Jogja Masih Rumuskan Mekanisme Pemungutan Retribusi Sampah di Depo
Lebih lanjut, Beny menjelaskan bahwa Pemda DIY telah menerapkan mekanisme bantuan keuangan khusus (BKK) pertanahan sejak 2022 untuk mendukung pemanfaatan tanah kalurahan. Melalui BKK ini, kalurahan diberikan bantuan langsung yang kemudian dikelola bersama masyarakat.
"Hasil dari BKK pertanahan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara langsung. Sebagai contoh, pada 2024, BKK Pertanahan telah berhasil memberdayakan 471 keluarga miskin. Mereka menggarap dan mengelola lahan seluas 227.132 m2 di 10 kalurahan," katanya.
Ketua Umum ISI Viviani Suhar mengatakan, di era globalisasi dan perkembangan teknologi komunikasi sekarang ini menunjukkan bidang survei dan pemetaan pun mengalami transformasi yang signifikan.
Salah satu inovasi bidang survei yang sangat berperan penting adalah pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau AI.
“AI tidak hanya meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pekerjaan kita, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan data dan alat analisis geospasial. Oleh karena itu, saya berharap forum ini dapat menjadi wadah untuk mendiskusikan lebih lanjut mengenai implementasi AI dan bagaimana kita dapat mengoptimalkan teknologi ini dalam berbagai aspek survei dan pemetaan di Indonesia,” katanya.
Viviani pun menuturkan, forum ini juga merupakan ajang yang sangat penting bagi para profesional informasi atau IT di Indonesia untuk berkumpul dan berbagi pengalaman.
Ia meyakini kegiatan ini bisa memperkuat jaringan kerja, membangun kolaborasi dan bertukar gagasan, yang akan mendukung pengembangan keahlian dan kualitas para surveyor secara profesional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
Advertisement
Advertisement