Advertisement
Pekerjakan Anak-Anak Jadi LC, Pemilik Karaoke di Parangtritis Jadi Tersangka

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Seorang pemilik kafe di kawasan Parangtritis, Kapanewon Kretek berinisial S, 24, ditangkap polisi atas dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) lantaran mempekerjakan anak di bawah umur sebagai lady companion (pemandu lagu/LC).
S terancam Pasal 2 ayat 1 UU RI No.21 Tahun 2007 tentang TPPO atau Pasal 88 jo Pasal 76I UU RI No. 23 tahun 2002 tentang tentang Perlindungan Anak, karena mempekerjakan L, 14 warga Cilacap, Jawa Tengah sebagai LC di tempat tersebut.
Advertisement
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana mengungkapkan awalnya unit PPA Polres Bantul menerima informasi adanya ekspolitasi anak dari luar Kabupaten Bantul di sekitar tempat karaoke di kawasan Parangtritis, Kretek, Bantul. “Lalu pada Jumat (8/11/2024) sekitar pukul 02.00 WIB, dilakukan pengecekan di di tempat karaoke wilayah Parangtritis. Dan didapati adanya anak dibawah umur yang dipekerjakan sebagai LC,” kata Jeffry, Sabtu (9/11/2024).
BACA JUGA: Indonesia Berupaya Turunkan Angka Pekerja Anak
Dari pemeriksaan, papar Jeffry, anak di bawah umur yang dipekerjakan sebagai LC berasal dari Cilacap, Jawa Tengah. Di mana, umur yang ada di identitas KTP dari anak di bawah umur tersebut telah dimanipulasi menjadi dewasa. “Selanjutnya anak dan pengelola dibawa ke Polres Bantul guna proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Dan, dalam perkembangannya terlapor [pemilik karaoke] telah ditetapkan sebagai tersangka,” jelas Jeffry.
Adapun barang bukti diamankan di antaranya uang tunai senilai Rp565.000, 1 buah botol miras kawa-kawa, nota pembayaran booking LC dan catatan pendapatan harian karaoke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement