Advertisement

Promo November

Gaet Suara Anak Muda lewat Program Wadul Mas Gundhul

Media Digital
Kamis, 14 November 2024 - 21:57 WIB
Arief Junianto
Gaet Suara Anak Muda lewat Program Wadul Mas Gundhul Gelaran Wadul Mas Gundhul yang dihadiri oleh Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta Nomor Urut 1, Sri Widya Supena, di Pendopo Ndalem Pakuningratan, Kamis (13/11/2024) malam. - Alfi Annisa Karin

Advertisement

JOGJA—Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta Nomor Urut 1, Heroe Poerwadi dan Sri Widya Supena, berupaya untuk menggaet suara anak muda. Sebab, berdasarkan survei tim pemenangan pasangan Heroe- Pena, setidaknya masih ada 13% hingga 14% pemilih yang belum menentukan pilihan yang diperkirakan merupakan generasi Z dan milenial.

Ketua Tim Pemenangan Heroe-Pena, Chandra Dwi Putra, menuturkan ada satu program unggulan yang menjadi upaya untuk menggaet suara anak muda.

Advertisement

Program itu adalah Wadul Mas Gundhul. Chandra mengatakan setiap malam Supena berkeliling dan berusaha membuka dialog dengan warga Kota Yogyakarta. "Inisiasinya ini adalah mereka yang minta mengakomodasi apa yang menjadi keinginan masyarakat," ujar Chandra, Kamis (14/11/2024).

Berbagai isu persoalan di Kota Yogyakarta diangkat pada dialog Wadul Mas Gundul, mulai dari persoalan sampah, UMR di Kota Yogyakarta, hingga penyediaan hunian bagi warga Kota Yogyakarta.

Chandra mengatakan, program Wadul Mas Gundhul ini menjadi cara untuk mewadahi aspirasi anak muda. "Ini dukungan untuk Gen-Z, milenial yang sudah mulai respek terhadap politik. Memastikan apa yang menjadi keinginan mereka tertampung dengan apa yang menjadi programnya Mas Pena sebagai unsur dari teman-teman yang masih muda," katanya.

Saat ditemui belum lama ini, Supena mengatakan Wadul Mas Gundhul tak hanya menjadi wadah menampung aspirasi, namun dia juga berupaya untuk memberikan solusi terhadap permasalahan di Kota Yogyakarta. Salah satu persoalan yang menjadi sorotan yakni berkaitan dengan penetapan UMK dan UMR.

Selama ini, upah minimum di Kota Yogyakarta masih berada di bawah kajian standar hidup layak. Untuk itu, Pena mendorong masyarakat untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan. "Salah satu solusinya ya diajak untuk mencari pendapatan lain, membangun bisnis sampingan. Misalnya jadi affiliate, konten kreator, influencer. Kalau sembari nyambi dan belum bisa, nanti bareng-bareng dipikirkan supaya penghasilan bertambah," katanya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kementerian UMKM Siapkan Juknis Penghapusan Utang Macet

News
| Kamis, 14 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Berwisata ke Labuan Bajo, Ini Rekomendasinya

Wisata
| Kamis, 14 November 2024, 07:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement