Advertisement

Promo November

Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 21 November 2024 - 20:47 WIB
Maya Herawati
Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga Tanah Longsor / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menyampaikan surat permohonan penetapan status siaga kebencanaan hidrometeorologi basah telah disampaikan ke Bagian Hukum Setda Gunungkidul untuk ditandatangani Pelaksana Tugas Bupati Gunungkidul.

Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Gunungkidul Nanang Irawanto mengaku belum mendapat surat tersebut. Hanya, penetapan status siaga kebencanaan hidrometeorologi basah berlaku pekan ini.

Advertisement

Setelah penetapan status siaga, BPBD akan secara langsung mengkoordinasi 88 kalurahan tanggap bencana di seluruh kapanewon di Gunungkidul. BPBD akan mengarahkan tiap kalurahan tanggap bencana (kaltana) untuk menyiapkan sukarelawan dan peralatan.

“Hampir sepekan ini ada laporan aktif dari kaltana melalui FPRB [Forum Pengurangan Risiko Bencana] terkait dengan kejadian bencana di masing-masing kalurahan,” ujarnya, Kamis (21/11/2024). Kejadian yang sudah ada yakni pagar sekolah dasar (SD) di Kapanewon Tanjungsari ambrol pada Rabu (20/11/2024) malam.

BACA JUGA: Hujan Membawa Perasaan Sedih Berulang, Ini Saran Psikolog

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan curah hujan akan naik dan berada di puncaknya pada Februari 2024. Karena itu, dia mengimbau masyarakat agar waspada dengan mengupdate informasi BMKG dan BPBD.

Kerawanan musim hujan adalah bencana tanah longsor. BPBD sebenarnya telah memiliki 30 early warning system (EWS). Namun, tidak semua EWS berfungsi. Paling tidak hanya 60% EWS tanah longsor yang berfungsi baik.

Purwono menambahkan EWS tersebut mayoritas tersebar di zona utara yang rawan longsor, seperti Kapanewon Semin, Ngawen, Gedangsari dan Patuk. Selain itu, zona utara hanya di Kapanewon Purwosari yang memiliki EWS tanah longsor.

Guna mencegah terjadinya longsor, Purwono menyarankan agar masyarakat membersihkan drainase. Penyumbatan pada drainase akan membuat air meluap dan mengikis tanah/ membebani permukaan tanah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement