Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi, Sekolah Diminta Waspada
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Sekolah-sekolah di Kulonprogo diminta mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi, khususnya di wilayah-wilayah rawan bencana.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo, Nur Wahyudi menyebut sejumlah sekolah di Kulonprogo berada di daerah rawan longsor, seperti di wilayah Kokap, Girimulyo hingga Samigaluh. Bahkan hingga saat ini ada dua sekolah yang dilaporkan sempat terkena material longsor.
Advertisement
"Sampai saat ini ada dua laporan ke kami, SMP 2 Kokap itu ada longsoran, ada bangunan yang kena longsoran tetapi sudah dibersihkan. Kemudian SMP 3 Pengasih itu ada tanggul yang jebol," kata Nur, Rabu (20/11/2024).
Longsor yang terjadi lanjut Nur tergolong dalam skala kecil dan sudah ditangani. Kejadian longsor yang terjadi di dua sekolah tersebut juga tidak sampai mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah.
"Tidak, proses pembelajaran masih bisa berlangsung walaupun yang di Kokap sempat ada pembersihan [material longsor] oleh komite sekolah tapi sudah teratasi dan proses pembelajaran sudah berjalan normal," ungkapnya.
Menghadapi musim hujan, Disdikpora Kulonprogo melalui pengawas telah menginstruksikan sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan bencana hidrometeorologi. Bila terjadi bencana sewaktu-waktu sekolah diminta secara berjenjang memberi laporan. "Kalau situasinya membahayakan ya bisa jadi seperti itu [belajar di rumah]. Sebentar lagi kami akan rapat satuan pendidikan yang tanggap bencana. Mengingatkan satuan-satuan pendidikan untuk waspada," ujar dia.
BACA JUGA: Musim Hujan, Sejumlah Daerah Siaga Bencana Hidrometeorologi
Sejumlah bencana hidrometeorologi memang dilaporkan terjadi di Kulonprogo beberapa waktu terakhir.
Di Kalurahan Purwoharjo, Kapanewon Samigaluh longsor sempat menyebabkan terhalangnya akses Jalan Dekso-Samigaluh. Akan tetapi kini jalan provinsi penghubung Kapanewon Kalibawang dan Samigaluh sudah bisa dilewati.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa menjelaskan evakuasi material longsor bahkan meminjam alat breaker untuk memecah batu dalam longsoran. Tanpa breaker itu evakuasi material longsor sulit dilakukan karena jenis materialnya yang keras.
"Kalau diangkut dengan alat berat begitu tidak memungkinkan apalagi tanahnya masih basah dan kemungkinan hujan hari ini juga lumayan, lebih aman dengan bricker itu," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Upayakan Iuran BPJS Kesehatan untuk Pekerja Migran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadi yang Terbaik di ADWI 2024, Pengelola Desa Wisata Krebet Tak Menyangka
- RSUD Morangan Kini Punya Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan
- Bawaslu Sleman Ajak Semua Pihak Menjaga Situasi Kondusif Menjelang Pilkada
- Penerapan Teknologi Komunikasi Pemkot Jogja Jadi Rujukan Wilayah Lain
- Sambut Pilkada 2024, UKDW Gelar Mimbar Suara Warga bersama Cawalkot Jogja
Advertisement
Advertisement