6 Bulan, Penduduk Sleman Bertambah Ribuan Jiwa
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Sleman mencatat penduduk di semester pertama 2024 sebanyak 1.118.353 jiwa. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan periode di akhir 2023 sebanyak 1.112.616 jiwa.
Penelaah Teknis Kebijakan, Disdukcapil Sleman, Ety Ratnawati mengatakan, penduduk sebanyak 1.118.353 jiwa terdiri dari perempuan sebanyak 564.422 jiwa. Sedangkan, sisanya sebanyak 553.931 jiwa merupakan penduduk berjenis kelamin laki-laki.
Advertisement
Menurut dia, jumlah penduduk yang tercatat lebih banyak ketimbang data di semeseter dua 2023 sebanyak 1.112.616 jiwa. “Kenaikan wajar karena data kependudukan sangat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu,” kata Ety, Rabu (20/11/2024).
Meski demikian, ia mengakui penambahan tidak lepas adanya proses kelahiran dan pindah penduduk masuk yang jumlahnya mencapai 22.369 jiwa. Di sisi lain ada penduduk yang meninggal dunia serta pindah keluar sebanyak 17.194 jiwa. “Pertambahannya ada lebih dari 5.000an jiwa dalam kurun enam bulan terakhir,” katanya.
Ditambahkan dia, proses perhitungan penduduk merupakan kegiatan yang dilakukan setiap tahun. Selain pertengahan tahun, rilis data kependudukan juga dilaksanakan di semester kedua di tahun yang sama. “Pendataan dilakukan setiap semester. Untuk hasil pendataan, pasti kami publish secara resmi di laman mili disdukcapil,” katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Disdukcapil Sleman, Susmiarto mengatakan berdasarkan Rilis Data Agregat Kependudukan Kabupaten Sleman Semester I/2024 merupakan upaya Pemkab Sleman melalui disdukcapil untuk meningkatkan pelayanan data dan infromasi terkait administrasi kependudukan.
BACA JUGA: Dalam Setahun, Jumlah Penduduk Indonesia Bertambah 1,75 Juta Jiwa
Selain itu kegiatan dilakukan sebagai bentuk edukasi, sosialisasi dan publikasi kepada masyarakat dan terkait dinamika data kependudukan di Kabupaten Sleman dalam kurun satu semester.
“Keberadaan data terbaru tentang kependudukan dapat dimanfaatkan sesuai kepentingan para pemangku kepentingan, antara lain perencanaan pembangunan, penyusunan kebijakan pemerintah, penelitian atau kepentingan umum lainnya,” kata Susmiarto.
Dia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi bagian untuk menciptakan tertib administrasi kependudukan. Oleh karena itu, sosialisasi maupun edukasi tentang sadar adminstrasi kependudukan terus dilakukan karena datanya berubah setiap waktu. “Data kependudukan sangat dinamis sehingga setiap ada perubahan wajib dilaporkan mulai dari kelahiran, kematian, pernikahan maupun perceraian,” katanya.
Menurut dia, pengurusan administrasi kependudukan juga semakin mudah. Hal itu dikarenakan layanan bisa dilakukan secara online sehingga tidak harus datang ke kantor layanan disdukcapil maupun kerja sama dengan kapanewon dan kalurahan. “Akses layanan semakin mudah dan diberikan secara gratis,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Status Tersangka Firli Bahuri Segera Genap Setahun, Kapolda Metro Jaya Bilang Begini
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Peluncuran Buku Parmusi, Sebuah Patahan Sejarah Politik Muhammadiyah
- Dosen Bioteknologi UNISA Ungkap Potensi Pangan Lokal Wujudkan Ketahanan Pangan
- Lewat Lomba, Bea Cukai Gencarkan Sosialisasi Kewaspadaan
- Hujan Deras di Sleman, Pohon Ambruk di Sejumlah Titik
- Pendapatan Pajak Tumbuh Positif, Pemkot Jogja Optimistis Bisa 100 Persen hingga Akhir Tahun
Advertisement
Advertisement