Advertisement

Promo November

Petani Padi Lahan Sawah Tadah Hujan di Bantul Mulai Tanam Palawija

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 15 November 2024 - 21:57 WIB
Arief Junianto
Petani Padi Lahan Sawah Tadah Hujan di Bantul Mulai Tanam Palawija Ilustrasi sawah. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Memasuki musim hujan, petani lahan sawah tadah hujan di Bantul mulai menanam palawija.

DKPP Bantul mencatat luas tanam di lahan sawah tadah hujan mencapai 521 hektare. Jumlah tersebut terdiri dari 210 hektare untuk penanaman jagung, 128 hektare untuk penanaman kacang tanah, 166 hektare untuk penanaman ubi kayu, 16 hektare untuk penanaman ubi jalar, dan 1 hektar euntuk penanaman kacang hijau.

Advertisement

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo mengakui petani lahan sawah tadah hujan di Dlingo dan Imogiri sudah mulai menanam palawija. 

"Saat ini belum ada kendala [penanaman] karena masih basah [air masih cukup], semoga ada hujan, jangan sampai gagal [panen]," katanya Jumat (15/11/2024).

Sementara Lurah Selopamioro, Imogiri, Sugeng menyampaikan petani lahan sawah tadah hujan di wilayahnya mulai menanam palawija. Di sana dari 2.275 hektare lahan sawah yang ada, 80 persennya merupakan lahan sawah tadah hujan yang ditanami palawija.

"Sekarang ini sudah hujan, ini sudah cukup untuk menanam palawija, [berupa] jagung, kacang di pekarangan atau lahan tegalan," katanya.

Dia menuturkan penanaman palawija dilakukan karena hujan baru terjadi beberapa hari belakangan, sehingga air hujan yang digunakan untuk pengairan di sawah masih terbatas. 

Dia memperkirakan tanaman palawija tersebut akan panen dalam beberapa bulan mendatang. Untuk tanaman jagung diperkirakan akan panen sekitar 2-3 bulan setelah tanam. 

"Kalau [jagung] tidak nyandak [masa panen air masih kurang] bisa dijual untuk sayur, atau pakan ternak," katanya.

Menurut Sugeng penanaman jagung di wilayah Selopamioro selama ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat setempat, atau tidak ada program kemitraan seperti di wilayah lain. 

"Kami tidak menjalin kerjasama dengan penebas jagung, kalau hujan sudah betul-betul deras, nanti [lahan sawah tadah hujan] untuk lahan padi," katanya. 

Sementara itu, menurut Sugeng, pihaknya memperkirakan penanaman padi di lahan sawah tadah hujan di wilayahnya akan dilakukan akhir Desember 2024. Saat itu varietas padi Inpari 42 dan 43 yang akan ditanam. Varietas tersebut dinilai tidak memerlukan banyak air dibanding dengan varietas lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Empat Kalurahan di Bantul Jadi Desa Siaga Tsunami

News
| Jum'at, 15 November 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Yogyakarta Marriott Hotel Ajak Tamu Nikmati Keajaiban Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Wisata
| Kamis, 14 November 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement