Advertisement
Petani Padi Lahan Sawah Tadah Hujan di Bantul Mulai Tanam Palawija

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Memasuki musim hujan, petani lahan sawah tadah hujan di Bantul mulai menanam palawija.
DKPP Bantul mencatat luas tanam di lahan sawah tadah hujan mencapai 521 hektare. Jumlah tersebut terdiri dari 210 hektare untuk penanaman jagung, 128 hektare untuk penanaman kacang tanah, 166 hektare untuk penanaman ubi kayu, 16 hektare untuk penanaman ubi jalar, dan 1 hektar euntuk penanaman kacang hijau.
Advertisement
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo mengakui petani lahan sawah tadah hujan di Dlingo dan Imogiri sudah mulai menanam palawija.
"Saat ini belum ada kendala [penanaman] karena masih basah [air masih cukup], semoga ada hujan, jangan sampai gagal [panen]," katanya Jumat (15/11/2024).
Sementara Lurah Selopamioro, Imogiri, Sugeng menyampaikan petani lahan sawah tadah hujan di wilayahnya mulai menanam palawija. Di sana dari 2.275 hektare lahan sawah yang ada, 80 persennya merupakan lahan sawah tadah hujan yang ditanami palawija.
"Sekarang ini sudah hujan, ini sudah cukup untuk menanam palawija, [berupa] jagung, kacang di pekarangan atau lahan tegalan," katanya.
Dia menuturkan penanaman palawija dilakukan karena hujan baru terjadi beberapa hari belakangan, sehingga air hujan yang digunakan untuk pengairan di sawah masih terbatas.
Dia memperkirakan tanaman palawija tersebut akan panen dalam beberapa bulan mendatang. Untuk tanaman jagung diperkirakan akan panen sekitar 2-3 bulan setelah tanam.
"Kalau [jagung] tidak nyandak [masa panen air masih kurang] bisa dijual untuk sayur, atau pakan ternak," katanya.
Menurut Sugeng penanaman jagung di wilayah Selopamioro selama ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat setempat, atau tidak ada program kemitraan seperti di wilayah lain.
"Kami tidak menjalin kerjasama dengan penebas jagung, kalau hujan sudah betul-betul deras, nanti [lahan sawah tadah hujan] untuk lahan padi," katanya.
Sementara itu, menurut Sugeng, pihaknya memperkirakan penanaman padi di lahan sawah tadah hujan di wilayahnya akan dilakukan akhir Desember 2024. Saat itu varietas padi Inpari 42 dan 43 yang akan ditanam. Varietas tersebut dinilai tidak memerlukan banyak air dibanding dengan varietas lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Senator Amerika Serikat Berpidato 25 Jam, Kecam Presiden Trump
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Berikut Jadwal Angkutan Shuttle Rute Malioboro-Parangtritis. Cukup Bayar Rp11.600
- Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 2 April 2025, Perhatikan. Ini Jadwal KRL Solo Jogja dari Stasiun Palur Sampai Tugu Jogja, Khusus Libur Lebaran hingga 13 April 2025
- Jadwal dan Rute Trans Jogja ke Tempat-Tempat Wisata
- Hari Kedua Lebaran, 2.000 Kendaraan Masuk Malioboro Per Jam
- Ingin ke Malioboro Hari Ini, Perhatikan Kantong Parkir dan Rekayasa Lalin Berikut Ini
Advertisement
Advertisement