Pupuk Subsidi di Sleman Baru Terserap 55% dari Kuota yang Ada
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Peyerapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sleman belum optimal. Pasalnya, hingga akhir Oktober penyerapan baru mencapai 55,18%.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan, tahun ini mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi jenis urea sebanyak 9.642 ton. Untuk jenis NPK atau phonska alokasinya seberat 7.516 ton
Advertisement
Meski demikian, hingga memasuki musim tanam pertama di awal musim hujan atau akhir Oktober 2024 penyerapan pupuk bersubsidi belum optimal. Hal ini terlihat dari jumlah penebusan yang dilakukan para petani di Bumi Sembada.
Menurut Pram, sapaan akrabnya, penyerapan urea baru sebesar 54,03% atau tersalurkan ke petani seberat 5.209,26 ton dari kuota yang ada. Hal yang sama juga terlihat dari pupuk subsidi jenis phonska karena baru terserap 55,18% atau ditebus petani sebanyak 4.147,55 ton.
“Harapannya bisa lebih dioptimalkan agar pupuk ini bisa dimanfaatkan petani untuk pemeliharaan tanaman di musim pertama saat awal penghujan,” katanya, Jumat (15/11/2024).
BACA JUGA: Kuota Pupuk Subsidi Ditambah, Petani Sleman Diminta Segera Menebus
Hasil penelusuran yang dilakukan, kata Pram, serapan pupuk subsidi belum maksimal karena beberapa faktor. Selain kendala masa tanam yang mundur karena kemarau, juga ada kendala saat penebusan menggunakan kartu tani sehingga berdampak terhadap penyaluran ke petani.
“Ada yang kartu taninya rusak dan tidak bisa digunakan bertransaksi. Tapi, ada juga yang belum bisa menebus karena tidak ada saldonya sehingga transaksi tidak dapat dilakukan,” katanya.
Menurut dia, berbagai permasalahan tersebut sudah bisa diatasi. Dikeluarkannya Keputusan Dirjend Prasarana dan Sarana Pertanian No:04/KPTS/RC.210/B/01/2024 tentang Penyaluran Pupuk Bersubsidi dari Kios Pengecer ke Petani, maka penebusan bisa lebih mudah karena dapat menggunakan KTP atau kartu tani digital.
“Mulai 8 Oktober 2024, transaksi dapat dilakukan menggunakan mesin MPos sehinggal lebih mudah. Sebab, penebusannya bisa pakai KTP atau kartu tani sehingga penyerapan bisa lebih dimaksimalkan,” katanya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Siti Rochayah mengatakan, tahun ini ada penambahan alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat. Pada awalnya, kuota yang diberikan hanya seberat 5.641 ton untuk urea dan phonska sebanyak 3.516 ton.
Namun demikian, sejak Mei ada keputusan penambahan kuota menjadi 9.642 ton untuk urea dan phonka 7.516 ton. “Kami terus mendorong agar jatah pupuk bersubsidi ini bisa segera ditebus demi tercapainya peningkatan produktivitas pertanian karena dengan peningkatan, maka kemandirian pangan bisa diwujudkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Cegah Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Pemerintah Diminta Menindak Praktik Kecurangan Program JKN
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan DIY Gelar Forum Konsultasi Publik
- Ngejazz Tanpa Ngasorake, Ini Jadwal dan Lokasi Ngayogjazz 2024
- Program Makan Bergizi Gratis Jadi Peluang Pemkot Jogja Kembangkan Koperasi
- Mengenang Prof. Ichlasul Amal, Rektor UGM yang Pernah Tolak Jabatan Menteri Pertahanan
- Siaga Hadapi Potensi Bencana Meteorologi, BPBD Gunungkidul Tambah Stok 150 Paket Logistik
Advertisement
Advertisement