Advertisement

Promo November

KPU Larang Pemanfaatan Lapangan Denggung, 2 Paslon Pilkada Sleman Urung Gelar Kampanye Akbar

David Kurniawan
Jum'at, 22 November 2024 - 18:07 WIB
Arief Junianto
KPU Larang Pemanfaatan Lapangan Denggung, 2 Paslon Pilkada Sleman Urung Gelar Kampanye Akbar Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kampanye rapat umum dalam tahapan Pilkada Sleman batal digelar. Kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati memutuskan untuk tidak menggelar kampanye akbar ini.

Sesuai dengan jadwal dari KPU Sleman, Jumat (22/11/2024) menjadi jatah pasangan Kustini Sri Purnomo-Sukamto menggelar kampanye akbar. Adapun paslon Harda Kiswaya-Danang Maharsa kampanyenya berlangsung Sabtu (23/11/2024).

Advertisement

Ketua Tim Pemanangan Kustini-Sukamto, Inoki Azmi Purnomo mengatakan, seyogyanya akan menggelar kampanye akbar di Lapangan Denggung, Sleman pada Jumat. Akan tetapi kemudian terbit surat dari KPU No.870/PL.02.4-SD/3404/4/2024 yang menyatakan larangan penggunaan Lapangan Denggung untuk berkampanye. “Jadi kami batal menggelar rapat umum karena larangan itu. Padahal di Lapangan Denggung tidak ada kegiatan sama sekali,” kata Inoki, Jumat siang.

Menurut dia, dengan pelarangan tersebut, maka pasangan Kustini-Sukmato tidak memiliki opsi lapangan lain. Inoki berdalih, Lapangan Denggung merupakan lokasi strategis karena berada di jantung Kota Sleman. “Jadi kampanye terbuka ditiadakan,” katanya.

BACA JUGA: 2 Stadion Jadi Lokasi Kampanye Terbuka Pilkada Jogja, Satpol PP Siagakan 100 Personel

Ketua Pemenangan Paslon Harda Kiswaya-Danang Maharsa, Koeswanto mengatakan pada awalnya akan menggunakan jadwal kampanye rapat umum di hari terakhir berkampanye, Sabtu (23/11/2024). Meski demikian, rencanaya kampanye di Lapangan Denggung dibatalkan karena beberapa alasan.

Menurut dia, alasan utama berkaitan dengan keamanan dikarenakan kampanye akbar menghadirkan puluhan ribu massa, maka sangat berisiko sehingga mengganggu ketertiban. Oleh karena itu, pasangan Harda-Danang membatalkan kegiatan tersebut. “Sebagai warga Sleman, pihaknya juga turut bertanggung jawab untuk menjaga ketenteraman, keharmonisan dan kesejukan di masyarakat,” katanya.

Meski tidak jadi menggelar kampanye akbar, tetapi Koeswanto memastikan agenda kampanye pertemuan terbatas tetap digelar di hari terakhir kampanye. Hanya saja, konsep yang dibawa tidak semegah dengan rapat umum. “Kami sudah menyelenggarakan kegiatan di 17 kapanewon secara serentak. Misalnya dengan penanaman pohon durian Musangking di Minggir dan Moyudan. Selanjutnya ada pasar murah dan lainnya,” kata Koeswanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement