Advertisement
Target PAD Kota Jogja 2025 Naik hingga Rp1 Triliun, DPRD Beri Sejumlah Catatan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DPRD Kota Jogja dan Pemkot Jogja telah menyepakati Anggaran Pendapatan Belanja Dearah (APBD) 2025. Dalam APBD 2025 ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan mencapai Rp1 triliun, meningkat Rp219 miliar dari tahun sebelumnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Jogja, Sinarbiyat Nujanat, menjelaskan APBD 2025 ini telah disepakati dalam rapat paripurna yang digelar di DPRD Kota Jogja pada Kamis (28/11/2024). Dalam APBD tersebut, target PAD Kota Jogja 2025 sebesar Rp1 triliun dan belanja daerah Rp2,18 triliun.
Advertisement
Target PAD tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya. “Dibandingkan dengan realisasi PAD pada perubahan APBD tahun anggaran 2024 sebesar Rp781 miliar. Jadi ada kenaikan kurang lebih Rp219 miliar,” ujarnya, Jumat (29/11/2024).
Jika melihat trennya, realisasi PAD Kota Jogja selalu melebihi target yang direncanakan di APBD. Menurutnya, masih banyak potensi yang semestinya bisa lebih diintensifkan. “Saya kira juga perlu keseriusan dari Pemkot Jogja. Target yang dipasang oleh Pemkot Jogja masih dalam posisi target yang aman. Saya yakin di 2025 nanti akan melebihi target lagi,” katanya.
Menurutnya, Pemkot Jogja semestinya bisa memasang target yang lebih tinggi dengan melihat potensi yang lebih realistis. “Pajak dan retribusi bisa lebih ditingkatkan lagi, sehingga setiap tahun angka yang ditampilkan dalam APBD betul-betul potensi yang lebih mendekati riil,” ungkapnya.
BACA JUGA: Pemkab Siapkan Rp52,7 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis, Defisit APBD Bantul Kian Dalam
Adapun untuk belanja daerah diprioritaskan pada pemantapan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM); pemantapan kualitas infrastruktur, tata ruang dan lingkungan yang aman dan nyaman; peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat; dan pemantapan kinerja aparatur dan birokrasi untuk pelayanan publik. “Pada pemantapan SDM ini saya kira badan anggaran sudah memberikan beberapa catatan terkait pelatihan yang diselenggarakan oleh kemantren agar lebih dioptimalkan oleh OPD terkait agar pelatihan-pelatihan ini lebih mempunyai kualitas dan tepat sasaran sesuai dengan potensi kewilayahan,” paparnya.
Kemudian sebagai kota pariwisata dan budaya, Kota Jogja juga perlu berinovasi sektor pariwisata. “Dengan nanti beroperasinya jalan tol, perlu keseriusan juga dari Pemkot Jogja, jangan sampai itu berdampak yang kurang menguntungkan bagi masyarakat Kota Jogja,” kata dia.
Ia berharap dengan adanya tol itu, Kota Jogja tidak hanya dijadikan untuk tempat lewat wisatawan dan kunjungan wisata justru berkurang. “Ini butuh keseriusan, antisipasi dan banyak koordinasi dengan para stakeholder, pelaku pariwisata, pemerhati pariwisata dan sebagainya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ini Daftar 34 Kosmetik Berbahaya Pemicu Alergi dan Kanker, Izin Dicabut BPOM
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Tunggu Pencairan Modal, Koperasi Merah Putih di Bangunharjo Bantul Belum Beroperasi
- Cuaca Ekstrem, Nelayan di Bantul Kesulitan Melaut
- Kasus Mafia Tanah Kas Desa untuk Uruk Tol Jogja-Solo dengan Terpidana Lurah Sampang Gedangsari, JPU Ajukan Kasasi
- Dirtek PSS Pieter Huistra Pasang GPS di Tubuh Pemain Saat Latihan, Lacak Topspeed hingga Heatmap Pemain
- Penertiban Tambang Liar, Pemkab Sleman Siap untuk Tambang Mineral Bukan Logam dan Batuan
Advertisement
Advertisement