Advertisement

Perfilman Indonesia Menunjukkan Tren Positif, Regenerasi Jadi Aspek Penting

Newswire
Senin, 02 Desember 2024 - 22:02 WIB
Sunartono
Perfilman Indonesia Menunjukkan Tren Positif, Regenerasi Jadi Aspek Penting ndustri perfilman tanah air saat ini sedang menunjukkan tren positif dan mampu menjadi tuan rumah di negara sendiri. Meski demikian para pelaku industri perfilman mengaku masih kekurangan generasi untuk melanjutkannya ke depan. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Industri perfilman tanah air saat ini sedang menunjukkan tren positif dan mampu menjadi tuan rumah di negara sendiri. Meski demikian para pelaku industri perfilman mengaku masih kekurangan generasi untuk melanjutkannya ke depan.

Aktris sekaligus produser film Wilza Lubis mengakui adanya kekurangan generasi industri perfilman tersebut dalam penutupan ajang Reel Life Film Camp di sela ajang Jogja – NETPAC Asian Film Festival (JAFF), Senin (2/12/2024). Dalam ajang ini ada lebih 3.000 pendaftar lebih, hanya 600 yang lolos seleksi tahap awal dan terpilih 24 peserta terbaik. 

Advertisement

"Mungkin kalian tahu seperti yang disampaikan Mbak Tia [Tia Hasibuan], bahwa kalian [peserta terbaik] adalah idaman atau harapan kami produser, kami sangat kekurangan generasi, jadi menurut aku program Reel Life Film Camp ini sangat baik," katanya.

Wilza menilai regenerasi menjadi sangat penting karena posisi saat ini industri perfilman tanah air sedang positif. Sehingga ke depan harapannya tren positif ini bisa terus berlanju. "Karena industri bagus, lagi banyak, produksi film Indonesia sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri, ini membahagiakan," katanya.

Direktur Kebijakan Publik Netflix untuk Asia Tenggara Ruben Hattari sepakat bahwa regenerasi menjadi faktor penting dalam melanjutkan tren positif industri perfilman tanah air. Program Reel Life Camp sendiri memberikan pelatihan kepada generasi muda yang memiliki bakat dan minat di bidang perfilman tanah air. Mereka dimentori secara langsung oleh para ahli perfilman tanah air.

Adapun aspek SDM yang ingin dicetak dari program itu tidak sekadar melahirkan aktor, aktris atau pelaku produksi perfilman saja. Akan tetapi juga SDM terkait manajamene keuangan produksi hingga kebutuhan teknis lain seperti tata suara.

"Aspek di luar produksi ini yang kadang luput dari perhatian di industri perfilman, lewat program ini kami berusaha menciptakan SDM yang komprehensif khususnya pascasproduksi. Sehingga ada banyak pilihan sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing, mau pilih yang mana," ujarnya.

Direktur Festival JAFF 2024 Ifa Isfansyah menyatakan sejak dua tahun terakhir pihaknya menggandeng Netflix untuk menggelar camp bagi para sineas muda. Ia berharap program tersebut melahirkan sineas yang berkontribusi positif terhadap perfilman tanah air ke depan.

"Kami sepakat regenerasi ini harus dilakukan karena SDM yang ada terbatas, di sisi lain industri perfilman kita sedang dalam tren positif. Maka program ini sangat bagus, melahirkan bakat baru, mempertemukan antara sineas muda dengan industri. Karena di ajang ini sering juga lahir sineas populer," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tak Hanya Dapat Hadiah dari Presiden, Mantan Guru Matematika Viral Juga Dapat Umrah Gratis

News
| Rabu, 04 Desember 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement