Advertisement

Jelang Natal dan Tahun Baru, Dinas Perdagangan Gunungkidul Pantau Minimarket Pinggiran

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 03 Desember 2024 - 13:37 WIB
Maya Herawati
Jelang Natal dan Tahun Baru, Dinas Perdagangan Gunungkidul Pantau Minimarket Pinggiran Toko berjering atau swalayan (minimarket) / Ilustrasi Bisnis.com

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Gunungkidul mulai mengintensifkan pemantauan peredaran barang dagangan baik makanan maupun minuman dan produk lain menjelang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Salah satu yang Disdag sasar adalah minimarket yang berada di lokasi pinggiran, bukan perkotaan.

Kepala Disdag Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan minimarket yang berada di lokasi pinggiran memiliki konsumen yang lebih sedikit daripada di wilayah perkotaan. Konsumen yang sedikit ini berimbas pada tingkat konsumsi.

Advertisement

Tingkat konsumsi yang rendah berkaitan dengan dagangan cenderung merupakan stok lama. Dari situ ada potensi barang dagangan telah kedaluarsa. Adapun hasil pemantauan hingga saat ini oleh Disdag menyatakan tidak ada banyak barang yang kedaluarsa.

“Kami belum menemukan barang kedaluarsa dalam jumlah besar. Saya sudah meminta tim untuk melakukan sampling di minimarket pinggiran,” kata Kelik ditemui di Pasar Argosari, Wonosari, Selasa (3/12/2024).

BACA JUGA: CEK FAKTA: Rekaman Suara Jokowi Jika Ahmad Luthfi Menang Bakal Masuk Kabinet Prabowo

Kelik menambahkan kenyamanan dan kepastian barang dagangan yang dijual menjadi fokus pengawasan Disdag. Tujuan ini yang juga mendorong Disdag untuk mengawasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), termasuk Pertashop.

Tera ulang yang UPT Metrologi Legal lakukan tidak berhenti pada peneraan. Setelah ditera, Disdag terus mengawasi operasional SPBU.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY, Yuna Pancawati mengatakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY dan Gunungkidul, bersama unsur terkait melakukan pengawasan di Pasar Argosari, Wonosari, Selasa (3/12/2024).

Dalam pengawasan tersebut, Yuna mengaku ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga seperti cabai rawit yang pekan lalu mencapai Rp40.000 per kilogram (kg) menjadi Rp30.000 per kg hari ini. Adapaun kenaikan bawang merah Rp30.000 menjadi Rp35.000.

Selain itu, salah satu pedagang menjual MinyaKita sebesar Rp15.500. Harga ini lebih rendah dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp15.700. “Menjelang Hari Raya Natal ini kami melakukan pemantauan di awal agar nanti ada antisipasi di pertengahan bulan,” kata Yuna.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BMKG: Waspadai Curah Hujan Esktrem di Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

News
| Rabu, 04 Desember 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement