Advertisement
DP3AP2KB Dalami Kasus Jual-Beli Bayi di Tegalrejo Jogja

Advertisement
Hariajogja.com, JOGJA—Polda DIY merilis adanya tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang berlokasi di Kemantren Tegalrejo, Kota Jogja.
Dua orang ditangkap dalam kejadian ini. Lokasi kejadian merupakan sebuah klinik bersalin yang melakukan transaksi penjualan bayi.
Advertisement
Setidaknya ada 66 bayi yang dijualbelikan selama 10 tahun terakhir. Biaya untuk bisa mendapatkan bayi dari klinik bersalin itupun dibanderol bervariasi, mulai dari Rp55 juta hingga Rp85 juta.
Menindaklanjuti peristiwa ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Jogja, Retnaningtyas, menuturkan ini menjadi kasus TPPO pertama di Kota Jogja sepanjang 2024.
Eno, sapannya, mengaku belum bisa memberikan banyak tanggapan. Sebab, kini jajarannya masih melakukan pendalaman. "Belum bisa menjawab karena kami dari UPT PPA belum turun ke ke sana, baru hari ini," ujar Eno saat ditemui di Kampung Wisata Purbayan, Jumat (13/12/2024).
Eno mengatakan, DP3AP2KB bakal mendalami serta menggali informasi kejadian tersebut. Setelah memperoleh informasi yang cukup, jajarannya bisa mengambil langkah kebijakan.
BACA JUGA: Belasan Kalurahan di Kulonprogo Ditetapkan Jadi Kalurahan Bersih Narkoba
Meski demikian, Eno memastikan langkah pencegahan terjadinya TPPO sudah dilakukan, di antaranya dengan membentuk satuan tugas (satgas) lintas OPD dan lintas instansi. Di sisi lain, penguatan edukasi, jejaring, hingga penguatan masyarakat juga dilakukan.
Jejaring masyarakat juga dikuatkan guna melakukan pengawasan. "Dari segi pengawasan, kami membangun jejaring. Kami lebih mengoptimalkan jejaring yang ada sehingga harapannya tidak kecolongan," katanya.
Saat ditanya soal kemungkinan memperketat perizinan rumah bersalin, Eno menyebut itu merupakan kewenangan Dinas Kesehatan. Namun, dia memastikan koordinasi lintas OPD sudah terjalin.
"Izin rumah bersalin menjadi kewenangan Dinkes. Selama ini kami sudah bersinergi dengan Dinkes, Dinsos, Dinas Perizinan dan instansi lain. Jadi, keran-keran itulah yang kami optimalkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini Cerah, Minggu 6 Juli 2025
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement