Advertisement

Promo Desember

75 Tahun UGM Terus Menebar Manfaat

Media Digital
Kamis, 19 Desember 2024 - 08:57 WIB
Arief Junianto
75 Tahun UGM Terus Menebar Manfaat Gedung Rektorat UGM. - Istimewa

Advertisement

JOGJA—Di usia 75 tahun, Universitas Gadjah Mada (UGM) terus meneguhkan dan menunjukkan komitmennya dalam memajukan bangsa melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menanamkan nilai-nilai luhur dan nasionalisme pada seluruh civitas academica. Dengan begitu, UGM mampu memaksimalkan perannya dalam mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing.

Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., dalam pidato Laporan Rektor yang disampaikan pada perayaan Puncak Dies Natalis di Grha Sabha Pramana, Kamis (19/12/2024), mengatakan perayaan Dies Natalis ke-75 UGM tahun ini menjadi momentum untuk merefleksikan kembali komitmen UGM dalam membangun bangsa dengan derap langkah yang lebih maju, khususnya dari sisi inovasi. Perayaan ini juga menjadi bukti dedikasi yang lebih tinggi untuk membangun semangat kebangsaan, memperkokoh identitas nasional, serta membentuk masyarakat yang beradab dan beretika. “UGM selalu berkomitmen untuk mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global dan ikut berkontribusi positif bagi bangsa dan masyarakat,” kata Prof. Ova.

Advertisement

Kemajuan yang sudah diraih UGM sebagai kampus nomor satu di Indonesia adalah berhasil mengusung keberlanjutan (sustainability) berdasarkan versi QS Sustainability Ranking 2025. Ini menjadi buah capaian serta kerja keras dari semua pihak dan kepemimpinan universitas yang berkelanjutan, adaptif serta tangkas, sehingga menghasilkan karya inovasi yang bermanfaat bagi pembangunan nasional dan berkontribusi positif di tataran global.

Meski demikian, kata Rektor, sebagai universitas negeri berbadan hukum, UGM menghadapi tantangan ekosistem global sangat dinamis, mulai dari perubahan iklim dan masalah lingkungan, perubahan budaya, perkembangan teknologi digital, ketegangan geopolitik, hingga ketidaksetaraan sosial ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan umat manusia.

“Dalam kerangka kerja global, SDGs menjadi arus utama kebijakan karena masa depan yang berkelanjutan menjadi visi bersama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dunia yang semakin merata dan inklusif,” katanya.

Dari berbagai tantangan tersebut, UGM terus melakukan perbaikan secara berkelanjutan dalam bidang pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Di bidang pembelajaran, UGM berhasil mengembangkan sistem pendidikan bermartabat dan inklusif melalui berbagai model pembelajaran inovatif berbasis teknologi, pendidikan transdisiplin, dan sinergi multifaktor, termasuk pelibatan praktisi lintas sektoral.

Dengan paradigma university without wall, UGM memberikan keluasan akses pendidikan bagi masyarakat dan kelompok rentan melalui kebijakan pendidikan afirmasi berbasis wilayah geografis dan latar belakang ekonomi, serta pengembangan berbagai program beasiswa. “Pengembangan UGM online sebagai platform pembelajaran daring terbuka menjadi salah satu langkah nyata untuk membuka akses pendidikan berkualitas kepada masyarakat luas,” ujarnya.

Sebagai universitas berskala nasional, UGM telah memenuhi ketentuan untuk mencari dan menjaring calon mahasiswa yang berpotensi akademik tinggi tetapi kurang mampu secara ekonomi melalui skema Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dan mahasiswa dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) untuk diterima paling sedikit 20% dari seluruh mahasiswa baru yang diterima dan tersebar pada semua program studi.

“Pada umumnya mahasiswa ini memiliki potensi akademik tinggi, tetapi kurang mampu secara ekonomi dan calon mahasiswa ini berasal dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal,” ucap Prof. Ova.

Sepanjang tahun ini, persentase jumlah mahasiswa baru dari keluarga kurang mampu dan 3T mencapai sekitar 21,69% atau 2.316 mahasiswa baru dari 10.678 yang diterima tahun ini. 

Inovasi & Riset Unggulan

Sementara di bidang penelitian, transformasi dan inovasi pendidikan melalui pengembangan riset unggulan dan translasional senantiasa diwujudkan secara berkelanjutan untuk menghasilkan luaran yang berdampak bagi masyarakat.

Berdasarkan capaian kekayaan intelektual, UGM di tahun ini menghasilkan 880 judul yang terdiri dari 92 paten, 751 hak cipta, 26 desain industri, dan 11 merek. Bahkan melalui program pengembangan inovasi dan riset unggulan, UGM telah menghasilkan berbagai karya inovatif yang mendukung ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, ketahanan energi, dan transformasi digital. Untuk mendukung ketahanan pangan, UGM mengembangkan inovasi Beras Fortifikasi, Gama Gora 7, Telur Ayam Bahagia, Kedelai Malika, Smart Traceability Farming Kedelai atau Saekedelai, Gama Cattle atau Sapi Gama, Vibrio Vaccine untuk Ikan, Biofertilizer, Rumput Gama Umami, dan berbagai inovasi lain.

Di bidang kesehatan, UGM berhasil mengembangkan inovasi produk kesehatan dengan bahan alam berkualitas di antaranya Cinnacare, Berwyn Dent, dan Propasdent Pasta Gigi Propolis.

UGM juga memproduksi alat kesehatan dalam negeri berupa produk digital Microscope untuk mendeteksi penggunaan gula asli, aplikasi deteksi dini kolorektal, serta alat perawatan kaki mandiri bagi penderita diabetes. “Penelitian dan penggunaan produk serta alat kesehatan tersebut dilakukan di berbagai fakultas dan sekolah bersama dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di UGM,” kata Prof. Ova.

Di sektor ketahanan energi, kata Rektor, UGM selalu mendukung kebijakan pemerintah terutama dalam upaya mewujudkan ketahanan energi dan transisi energi bersih serta terbarukan. Untuk mendukung ketahanan dan transisi energi, peneliti UGM tengah berhasil melakukan riset recycle lithium battery dan smart battery management.

Tidak hanya itu, UGM juga menggiatkan program Net Zero Emission Campus yang menjadi bagian rencana aksi terkait dengan efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, dan pengurangan emisi di seluruh aspek operasional kampus yang bertujuan menjadikan UGM sebagai model kampus berkelanjutan di Indonesia.

Berbagai produk riset dan inovasi pengembangan teknologi digital juga sudah berhasil dikembangkan. UGM telah merancang knowledge management, big data, future skills, shared service and resources untuk mendukung layanan terbaik bagi pemangku kepentingan universitas untuk menyediakan informasi maupun pengetahuan yang bisa diakses secara bersama-bersama.

UGM juga telah mengembangkan aplikasi Desa Apps, Lentera DESA, iTrap, dan Inovasi Teknologi “Sikendang” untuk mendukung sektor pertanian menuju kedaulatan pangan terutama dalam menghadapi perubahan iklim. 

Insentif

Untuk meningkatkan jumlah publikasi nasional dan internasional, UGM mendorong pemberian insentif bagi dosen dan peneliti dan meningkatkan jumlah mahasiswa Pascasarjana.

Sesuai dengan Renstra, persentase mahasiswa pascasarjana ditargetkan sebesar 40% pada tahun 2027. Pada Tahun Ajaran 2024 terdapat peluang penambahan jumlah mahasiswa baru pascasarjana yang akan diterima melalui seleksi periode semester genap 2024/2025. Saat ini persentase mahasiswa pascasarjana mencapai 30,87 % dari total 61.061 total jumlah mahasiswa.

Adapun dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, selama kurun waktu 2024, UGM telah menerjunkan 315 unit KKN-PPM UGM ke 35 provinsi, 29 kabupaten, dan 247 kecamatan dengan jumlah mahasiswa 8.513 orang berasal dari 18 fakultas dan satu sekolah.

Selain KKN-PPM, UGM melaksanakan hilirisasi hasil penelitian dan pendidikan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis desa binaan dan implementasi teknologi tepat guna. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Diperiksa Sebagai Saksi terkait Kasus Judi Online, Budi Are:Berhenti Memfitnah dan Memframing

News
| Kamis, 19 Desember 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Targetkan 700 Ribu Kunjungan, Taman Pintar Hadirkan Zona Planetarium dan Dome Area

Wisata
| Sabtu, 14 Desember 2024, 21:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement