Advertisement
Timbulan Sampah di Sleman Naik 10 Persen Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025
Ilustrasi sampah organik - Foto dibuat oleh AI - StockCake
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—UPTD Pelayanan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman mencatat ada kenaikan tonase sampah sekitar 10% selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Penyumbang sampah paling besar salah satunya Lapangan Denggung.
Kepala UPTD Pelayanan Persampahan DLH Sleman, Rita Probowati mengatakan pengangkutan sampah sejak Selasa (24/12/2024) atau selama libur Natal mereka lakukan seperti hari-hari biasa. Tidak ada penambahan tonase sampah signifikan dari rata-rata tonase setiap harinya.
Advertisement
BACA JUGA : Anggaran Pengolahan Sampah di Sleman Tembus Rp53,7 Miliar di 2025
Sementara volume sampah ketika perayaan pergantian malah tahun baru di Lapangan Denggung mencapai sekitar 4,5 ton. UPTD menurunkan 16 personel guna mengangkut sampah-sampah perayaan pergantian tahun. Selain di Lapangan Denggung, keramaian juga berada di sekitar Stadion Maguwoharjo dan Lapangan Pemda Sleman.
“Kami hanya menganggkut sampah dari pelanggan dan sebaran sampah liar di titik-titik tertentu seperti ring road,” kata Rita dihubungi, Kamis (2/1/2025).
Khusus sampah hotel, Rita menjelaskan hampir semua hotel di Bumi Sembada telah mengelola sampah mandiri. Sisa-sisa makanan atau sampah organic di hotel disalurkan ke peternak dan perikanan. Sedangkan, sampah anorganik hampir semua laku dijual.
Lain sektor, kawasan wisata juga telah mengelola sampah baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan pihak swasta.
“Kawasan wisata yang menjadi pelanggan kami seperti Kaliurang untuk organik dikelola sendiri sedangkan anorganik diangkut ke TPST [Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu]. Pelanggan kami saat ini sekitar 350 pelanggan,” katanya.
Koordinator TPR Kawasan Wisata Kaliurang, Danang Sumbodo mengatakan sampah warga Kaliurang diambil oleh pihak dusun setempat untuk dikelola. Sedangkan, sampah dari destinasi tertentu seperti Tlogo Putri yang notabene menimbulkan sampah dalam jumlah besar diambil petugas UPTD setiap hari Rabu.
“Sampah dari pelaku wisata biasanya dikumpulkan tiap hari Minggu. Nanti ada petugas yang mengambil; untuk sampah selama libur Nataru saya tidak tahu jumlahnya,” kata Danang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Soeharto Dinilai Memenuhi Syarat Diusulkan Pahlawan Nasional
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 26 Okt 2025, dari Jogja ke Kutoarjo
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
- Bayi Perempuan Ditemukan Dalam Kotak Styrofoam di Prambanan Sleman
Advertisement
Advertisement



