Advertisement

DLH Bantul Sebut Volume Sampah Selama Libur Natal dan Tahun Baru 55 Ton, Langsung Diolah di TPST

Jumali
Minggu, 05 Januari 2025 - 14:47 WIB
Ujang Hasanudin
DLH Bantul Sebut Volume Sampah Selama Libur Natal dan Tahun Baru 55 Ton, Langsung Diolah di TPST Petugas mengolah sampah di ITF Niten pada Minggu (19/12/2024). - Harian Jogja/Stefani Yulindriani

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul klaim volume sampah selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 mencapai 55 ton. Sampah tersebut berasal dari berbagai titik keramaian dan objek wisata di Kabupaten Bantul. Oleh DLH, sampah tersebut langsung dikirim ke TPST dan TPS3R yang ada di Kabupaten Bantul.

"Pada Selasa (31/12/2024) kami telah mengangkit kurang lebih 42 ton sampah di berbagai titik keramaian. Lalu, pada Rabu (1/1/2025), kami mulai menangani sampah di pusat kota Bantul. Tapi, volumenya tidak banyak, tidak sampai 3 ton," kata Kepala DLH Bantul, Bambang Purwadi Nugroho, Minggu (5/1/2025).

Advertisement

Setelah itu, pada Kamis (2/1/2025), Bambang mengaku, pihaknya mulai fokus melakukan pembersihan sampah di beberapa objek wisata. Terkait volume sampah dibersihkan di objek wisata, ia memprediksi ada sebanyak 15 ton. Oleh karena itu, DLH mengoptimalkan 20 petugas kebersihan dan 12 truk pengangkut sampah.

"Sampah tersebut selanjutnya kami angkut ke TPST Modalan, TPST Dingkikan, ITF Niten dan sejumlah TPS3R yang saat ini sudah bisa beroperasi," papar Bambang.

BACA JUGA: ITF Niten Ditarget Olah Sampah hingga 20 Ton Per Hari, Pemkab Bantul Siapkan Rp5,3 Miliar

Menurut Bambang, pihaknya mengoptimalkan TPST, ITF dan TPS3R yang ada di Bumi Projotamansari karena DLH sudah tidak mungkin membuang sampah di TPA Piyungan, TPSS Angkruksari dan TPSS Pandansari. Sebab, DLH sudah tidak mendapatkan kuota pembuangan sampah di TPA Piyungan. Sedangkan untuk TPSS Angkruksari sudah penuh dan tidak mungkin digunakan lagi.

"TPSS Pandansari sudah tidak beroperasi lagi sejak 31 Desember 2024. Apalagi fungsi TPSS itu kan seperti depo yang menjadi solusi untuk menampung sampah sementara dalam kondisi darurat sampah di Bantul," jelas Bambang.

Bambang menyatakan selanjutnya sampah tersebut nanti akan diambil kembali untuk diolah dan didaur ulang baik menjadi kompos maupun keripik bahan bakar atau RDF (Refuse Derivide Fuel). RDF ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar bagi perusahaan Industri pembuatan semen. "Untuk saat ini kami optimalkan TPST, ITF dan TPS3R yang ada," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Makan Bergizi Gratis: Pemerintah Targetkan Bentuk 5.000 Satuan Pelayanan di 2025

News
| Selasa, 07 Januari 2025, 09:27 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement