Advertisement
ITF Niten Ditarget Olah Sampah hingga 20 Ton Per Hari, Pemkab Bantul Siapkan Rp5,3 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul akan menambah alat pengolahan sampah di Intermediate Treatment Facility (ITF) Niten tahun depan. Penambahan alat tersebut untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah di sana.
Kepala DLH Bantul, Bambang Purwadi Nugroho menyampaikan penambahan alat tersebut untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah dari 5 ton per hari menjadi 20 ton per hari. "Penambahan alat [pengolah sampah] menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah [APBD]," ujarnya, Minggu (29/12/2024).
Advertisement
Bambang menyebut untuk mengejar target peningkatan kapasitas sampah yang mampu diolah di ITF Niten, pihaknya akan menambah rotary drying atau alat pengering sampah dan modul pengolah Refuse Derived Fuel (RDF).
Kemudian, pihaknya juga melakukan penataan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) agar mampu mengolah limbah dari tambahan kapasitas sampah yang diolah.
Bambang menuturkan alokasi anggaran yang dikucurkan untuk menyelesaikan proyek tersebut mencapai Rp5,3 miliar.
BACA JUGA: Diuji Coba sejak 2 Pekan Lalu, Begini Hasil Evaluasi Kerja Pengolahan Sampah di ITF Niten
Dia menargetkan, pengolahan sampah disana dapat rampung pada pertengahan tahun 2025. "Jangka waktu rampung sekitar Mei hingga Juni 2025," ujarnya.
Sementara Penanggungjawab ITF Niten, Rahmat Riyadi menuturkan kapasitas pengolahan sampah ITF Niten belum menentu. Setiap hari, ITF Niten mampu mengolah sekitar 6 ton. Sampah tersebut berasal dari sampah pasar dan sampah masyarakat sekitar.
Dia mengaku sampah masyarakat yang diolah di ITF Niten jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan sampah pasar yang diolah. "Sampah dari luar pasar bisa mencapai dua Tossa [motor roda tiga], dengan kapasitas masing-masing Tossa sekitar 400 kilogram. Kemudian ada sampah dari dump truck sekitar 2,5 ton," ujarnya
Dia mengaku sampah yang ada pun belum dipilah. Sampah organik dan organik masih bercampur. Hal itu menurutnya menjadi kendala petugas untuk mengolah sampah yang ada, karena petugas perlu waktu lebih lama untuk mengolah sampah karena harus membongkar sampah sebelum masuk ke alat pengolahan. "Ada sampah pampers juga, padahal itu enggak bisa kita olah," katanya.
Dia pun berharap agar rencana penambahan alat untuk pengolahan sampah tahun depan mampu mendukung pengolahan sampah di tempat itu. "Karena alat yang ada sekarang belum mampu mengolah sampah hingga 10 ton," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ada Akun Instagram Judi Online yang Pernah Di-follow Gibran, Kini Kena Takedown Kementerian Komdigi
Advertisement

Harga Tiket Masuk Gembira Loka Selama Liburan Sekolah 2025 dan Jam Bukanya
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 5 Juni 2025: Potensi Wisata Libur Sekolah, BSU bagi Pekerja hingga 273 KK Keluar dari Program PKH
- DKPP Bantul Pastikan Hewan Kurban Sehat, 2.000 Titik Pemotongan Diawasi 150 Petugas
- Buaya Muncul di Sungai Progo, DKP dan BKSDA Baru Survei Lapangan, Belum Ada Penanganan
- Soal Dugaan Kemunculan Buaya di Sungai Progo, Ini Kata DKP DIY
- Cegah Insiden Hewan Kurban Lepas, Sekda Sleman Harap Petugas Penyembelihan Terampil
Advertisement
Advertisement