Advertisement

Imbas PMK, Harga Sapi Turun, Pasar Hewan di Gunungkidul Sepi

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 05 Januari 2025 - 20:37 WIB
Arief Junianto
Imbas PMK, Harga Sapi Turun, Pasar Hewan di Gunungkidul Sepi Sapi, hewan kurban / Ilustrasi freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Para peternak mulai menarik sapi-sapi yang biasanya mereka tawarkan di pasar hewan pasca merebaknya kasus penyakit mulu dan kuku (PMK) di Gunungkidul.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan dari dua pasar yang dipantau dinanya, terjadi penurunan jumlah sapi. Kedua pasar itu masing-masing adalah Pasar Hewan Siyono dan Munggi.

Advertisement

Diakui Kelik, ada sekitar 400 ekor yang biasanya peternak tawarkan pada hari-hari pasaran hewan. Saat ini, jumlah tersebut turun menjadi sekitar 200 ekor. “Peternak khwator kalau sapinya nanti tertular PMK. Jadi aktivitas di pasar hewan menurun,” kata Kelik dihubungi, Minggu (5/1/2025).

Kelik menambahkan Dinas juga telah menyediakan kolam dan disinfektan guna membersihkan sapi yang masuk. Selain itu, Pemkab Gunungkidul terus mengupayakan agar penyakit PMK tidak meluas.

Lesunya aktivitas jual-beli sapi di pasar hewan nyatanya juga dirasakan seorang peternak asal Kalurahan Pampang bernama Kismaya Wibowo. Harga sapi bahkan anjlok.

Menurut Kismaya, harga sapi menurun dari yang awalnya Rp14 juta per ekor menjadi Rp7 juta per ekor. Hal ini, kata dia merupakan imbas kasus PMK yang mencapai 415 kasus.

“Apalagi kalau ada sapi yang ternyata mengalami gejala mirip PMK, itu pasti harganya turun. Penurunan bisa 50 persen,” katanya.

Kismaya menceritakan sapinya yang juga terkena PMK. Sapi yang awalnya sehat, perlahan mengalami pincang dan air liur mulai keluar secara konstan. Kondisi tersebut diiringi penurunan nafsu makan.

Kondisi sapi tersebut memaksa Kismaya untuk berjaga dan memantau secara intensif. Setiap dua jam sekali, dia akan pergi ke kandang untuk memantau perkembangan kesehatan sapinya.

“Konsultasi ke dokter hewan saja paling tidak perlu Rp80.000 hingga Rp100.000. Itu tidak murah buat saya,” ucapnya.

Dia hanya bisa berharap Pemkab Gunungkidul dapat memberi ganti rugi kepada peternak yang kehilangan sapi akibat penyakit PMK. Tidak kalah penting, perlu ada solusi agar PMK tidak merebak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Buntut Kasus Penembakan Bos Rental, DPR RI Minta Evaluasi Penggunaan Senjata Api di Lingkungan TNI

News
| Selasa, 07 Januari 2025, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement