Advertisement

Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Hari Ini, Begini Teknis MBG di Pesantren Bantul

Stefani Yulindriani Ria S. R
Senin, 06 Januari 2025 - 11:27 WIB
Ujang Hasanudin
Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Hari Ini, Begini Teknis MBG di Pesantren Bantul Ilustrasi menu makan bergizi gratis. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto akan digelar serentak mulai hari ini, Senin (6/1/2025). Sejumlah pondok pesantren di Bantul telah menyiapkan dapur umum untuk implementasi program MBG tersebut.

Kepala Kantor Kemenag Bantul, Ahmad Sidqi mengatakan keberadaan dapur umum tersebut membuat pondok pesantren tersebut mampu menjadi penyedia dalam program makan bergizi gratis.

Advertisement

Menurutnya, beberapa pondok pesantren yang memiliki santri ribuan memiliki dapur umum. Dapur umum tersebut selama ini telah digunakan untuk memproduksi makanan bagi para santri. Dia menilai, keberadaan dapur umum tersebut dapat digunakan untuk penyediaan makanan dalam program MBG. 

"Di pesantren yang besar [jumlah santri mencapai ribuan] yang menjadi sasaran [program MBG], sudah memiliki dapur umum, nanti tinggal [dapur umum] memenuhi syarat-syarat [untuk menyelenggarakan MBG]," ujarnya, Senin (6/1/2025).

Nantinya, dia menuturkan implementasi makan bergizi gratis di pesantren akan dilakukan secara prasmanan. 

Dia menuturkan pesantren tersebut selama ini telah memiliki tim yang terdiri dari santri-santri senior untuk menyediakan makanan bagi para santri. Meski begitu, menurut Ahmad, satu dapur umum untuk program MBG ditargetkan mampu menyediakan makanan untuk 3.000 orang, sehingga ketika dapur umum tersebut menyediakan makanan untuk MBG, maka pondok pesantren diperkirakan akan menggandeng masyarakat setempat untuk bersama-sama menyediakan MBG tersebut.

"Masyarakat bisa terlibat, sebagai penyedia bahan baku, atau tenaga kerja," ujarnya.

Sementara dia menilai untuk pondok pesantren yang jumlah santrinya hanya ratusan dan tidak memiliki lembaga pendidikan, maka penyediaan MBG dapat disediakan oleh pondok pesantren terdekat yang menyediakan MBG atau lembaga pendidikan tempat santri tersebut menempuh pendidikan.

BACA JUGA: Wakil Ketua DPRD Bantul Minta Anggaran Makan Bergizi Tetap Rp15.000 per Porsi

"[Pondok pesantren yang santri ratusan] tidak bisa mengelola sendiri [penyediaan ribuan paket MBG], sehingga kemungkinan dari rekanan pemerintah," ujarnya.

Dia menuturkan Kemenag RI telah mengeluarkan edaran terkait dengan himbauan agar MBG dilakukan juga untuk menunjang pengembangan karakter siswa. Dia pun menyambut program tersebut dengan positif. 

"Pemberian MBG bisa menguatkan karakter santri. Satri dapat diajari etika makan dan minum yang baik, diajarkan bagaimana makan dengan berdoa, agar religiusitasnya meningkat," ujarnya. 

"[MBG] tidak hanya fokus pada penguatan gizi, tetapi juga penguatan karakter," ujarnya.  

Dalam implementasi MBG, pihaknya juga menekankan agar santri dapat belajar untuk mengantri, dan menghargai makanan. 

Meski begitu, Ahmad menurutkan pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) penyelenggaraan MBG tersebut. 

"Untuk menyasar santri di pesantren, kami masih menunggu juknis," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gempa Tibet Magnitudo 6,8 Tewaskan 95 Warga

News
| Selasa, 07 Januari 2025, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement