Advertisement

Kemenag Bantul Sebut Makan Bergizi Gratis di Pesantren Disajikan Prasmanan

Stefani Yulindriani Ria S. R
Senin, 06 Januari 2025 - 12:17 WIB
Ujang Hasanudin
Kemenag Bantul Sebut Makan Bergizi Gratis di Pesantren Disajikan Prasmanan Kepala Kantor Kemenag Bantul Ahmad Sidqi. - Ist/bantul.kemenag.go.id

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Bantul menyebut implementasi program makan bergizi gratis (MBG) di pesantren akan disajikan secara prasmanan. Sementara penyediaan makanannya akan dilakukan melalui dapur umum pondok pesantren.

Kepala Kantor Kemenag Bantul Ahmad Sidqi menuturkan beberapa pondok pesantren yang memiliki santri ribuan memiliki dapur umum. Dapur umum tersebut selama ini telah digunakan untuk memproduksi makanan bagi para santri. Dia menilai, keberadaan dapur umum tersebut dapat digunakan untuk penyediaan makanan dalam program MBG. 

Advertisement

"Di pesantren yang besar [jumlah santri mencapai ribuan] yang menjadi sasaran [program MBG], sudah memiliki dapur umum, nanti tinggal [dapur umum] memenuhi syarat-syarat [untuk menyelenggarakan MBG]," ujarnya, Senin (6/1/2025).

Nantinya, dia menuturkan implementasi makan bergizi gratis di pesantren akan dilakukan secara prasmanan. 

Dia menuturkan pesantren tersebut selama ini telah memiliki tim yang terdiri dari santri-santri senior untuk menyediakan makanan bagi para santri. Meski begitu, menurut Ahmad, satu dapur umum untuk program MBG ditargetkan mampu menyediakan makanan untuk 3.000 orang, sehingga ketika dapur umum tersebut menyediakan makanan untuk MBG, maka pondok pesantren diperkirakan akan menggandeng masyarakat setempat untuk bersama-sama menyediakan MBG tersebut.

"Masyarakat bisa terlibat, sebagai penyedia bahan baku, atau tenaga kerja," ujarnya.

BACA JUGA: Program MBG Belum Dijalankan Lanud Adisutjipto Hari Ini, Ini Alasannya

Sementara dia menilai untuk pondok pesantren yang jumlah santrinya hanya ratusan dan tidak memiliki lembaga pendidikan, maka penyediaan MBG dapat disediakan oleh pondok pesantren terdekat yang menyediakan MBG atau lembaga pendidikan tempat santri tersebut menempuh pendidikan.

"[Pondok pesantren yang santri ratusan] tidak bisa mengelola sendiri [penyediaan ribuan paket MBG], sehingga kemungkinan dari rekanan pemerintah," ujarnya.

Dia menuturkan Kemenag RI telah mengeluarkan edaran terkait dengan himbauan agar MBG dilakukan juga untuk menunjang pengembangan karakter siswa. Dia pun menyambut program tersebut dengan positif. 

"Pemberian MBG bisa menguatkan karakter santri. Satri dapat diajari etika makan dan minum yang baik, diajarkan bagaimana makan dengan berdoa, agar religiusitasnya meningkat," ujarnya. 

"[MBG] tidak hanya fokus pada penguatan gizi, tetapi juga penguatan karakter," ujarnya.  

Dalam implementasi MBG, pihaknya juga menekankan agar santri dapat belajar untuk mengantri, dan menghargai makanan. 

Meski begitu, Ahmad menurutkan pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) penyelenggaraan MBG tersebut. 

"Untuk menyasar santri di pesantren, kami masih menunggu juknis," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gempa Tibet Magnitudo 6,8 Tewaskan 95 Warga

News
| Selasa, 07 Januari 2025, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement