Advertisement
Agung Setyawan Jadi Kuda Hitam di Tengah Kontestasi Pilkada Kulonprogo
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Namanya tak banyak disebut publik saat pendaftaran Pilkada Kulonprogo di depan mata, tak ada rencana ikut kontestasi juga. Dinamika pesta demokrasi membelokkannya, kini Agung Setyawan jadi Bupati Kulonprogo.
Sebelah kakinya baru saja terkilir tapi langkahnya mantap menyusuri ruangan-ruangan sebuah hotel di Kapanewon Temon, Novotel YIA pada Kamis pagi (9/1/2025). Mengenakan batik lengan panjang didominasi warna kuning, Agung Setyawan selalu menebar senyum kepada seluruh orang yang dilewatinya.
Advertisement
Agendanya pagi itu adalah menghadiri penetapan hasil Pilkada Kulonprogo yang digelar KPU. Agung jadi satu-satunya peserta kontestasi itu yang hadir. Sebelumnya, hasil rekapitulasi suara menunjukan ia dan calon wakilnya, Ambar Purwoko memenangi pemilihan kepala daerah itu.
Agung lahir, tumbuh, dan besar di Bumi Binangun tapi ia tak pernah berniat jadi Bupati Kulonprogo. Pencalonanya ini tak pernah direncanakan. Klaim itu masuk akal mengingat saat gadung awal Pilkada namanya tak banyak muncul.
Hingga kemudian batas akhir masa pendaftaran membuat nama Agung tampil secara perlahan. “Tidak ada rencana maju, ketika ramai-ramai nama kandidat muncul pun saya tidak ada niat. Waktu itu seluruh nama yang muncul juga menemui saya, minta dukungan,” katanya selepas dinyatakan jumlah suaranya di Pilkada jadi yang terbanyak, sebulan yang lalu.
Selain minta dukungan, jelas Agung, kandidat yang ramai diperbincangkan saat awal masa pendaftaran Pilkada itu juga minta masukan kepadanya. “Seperti dianggap guru, saya juga terbuka. Seluruh kandidat waktu itu saya terima kedatangannya,” jelasnya.
Dinamika pendaftaran calon Pilkada kemudian membelokan jalannya. “Pak Bas [Akhmad Basuki] tiba-tiba meninggal dunia, padahal kami sudah nyambung. Sudah klik, satu visi soal pembangunan Kulonprogo,” terangnya.
Kenyataan itu harus diterima Agung, tapi ia juga belum memutuskan pilihan. Ia masih mencoba mencari kandidat yang tepat visinya untuk didukungnya. “Ternyata tidak ada, apa boleh buat saya maju juga di batas-batas akhir pendaftaran itu,” ungkapnya.
Hampir tengah malam pada Kamis (29/8/2025) Agung dan Ambar resmi mendaftar. Pasangan ini jadi yang terakhir mendaftar pada Malam Jumat Wage itu. “Saya dapat pasangan juga cepat saja, Pak Ambar ini teman lama sudah saya kenal, jadi langsung punya kemistri,” tuturnya.
Popularitas Minim, Visi Besar
Hampir semua orang di Novotel YIA tahu siapa yang berjalan dengan baju batik kuning itu. Semua yang tahu langsung memberi salam kepada Agung. Tak banyak yang mengawalnya sehingga dengan mudah banyak orang juga minta foto dengannya.
Jika tak maju Pilkada kemungkinan Agung tak banyak orang mengenalnya. “Awla daftar KPU itu hasil survei saya hanya satu digit, lima persen ada atau enggak saat itu,” ternagnya.
Sebagian besar orang mengenal Agung sebagai kontraktor, padahal lini bisnis utamanya adalah pertanian. “Memang sejak muda sudah mulai kerja borongan proyek, tapi itu untuk belajar. Sebenarnya saya fokus pada teknologi pertanian,” paparnya di rumahnya kala itu.
Produk dari bisnis pertanian milik Agung adalah pupuk, teknologi tepat guna, alat pertanian. Perusahaannya yang menangani bisnis itu adalah PT. Natural Nusantara (Nasa). “Produk kami ini banyak digunakan petani Kulonprogo, populernya pupuk Nasa,” terangnya.
Kondisi ini dengan banyak masyarakat Kulonprogo menggunakan produknya menguntungkan buat Agung. Sejak itu nama belakangnya bertambah, jadi ‘Agung Nasa’. “Karena memang popularitas di awal masih kurang maka saya bekerja keras saat kampanye,” ungkapnya.
Dalam sehari masa kampanye, Agung setidaknya mengunjungi 10 titik. Perlahan tapi pasti popularitasnya juga naik tapi bukan karena itu saja, menurutnya visi pembangunan Kulonprogo yang disampaikannya juga dapat dipahami dan didukung masyarakat.
Visinya mengembangkan kondisi agraris Bumi Binangun secara bertahap jadi agroteknologi hingga nantinya aerotropolis dengan adanya Bandara YIA. Konsep ini sesuai dengan demografi masyarakat Kulonprogo yang didominasi petani. “Semua itu kami jelaskan ke masyarakat, pertanian ini jadi tumpuan utama ekonomi sehingga harus terus dikembangkan,” tuturnya.
Agung menyebut salah satu program utamanya setelah dilantik adalah memperbaiki tata niaga cabai di pesisir selatan Kulonprogo. Sebabnya kondisi yang sudah bertahun-tahun terjadi adalah saat panen cabai harganya kecil, saat tidak panen harga pasaran melambung tinggi yang juga mengganggu masyarakat seperti beberapa hari terakhir.
Rencananya ada sentra pengolahan cabai yang menghasilkan pasta atau produk turunan lainnya. “Targetnya nanti juga kami ekspor tapi itu perlu tahapan juga dalam mewujudkannya,” ungkapnya.
Konsolidasi Pembangunan Kulonprogo
Jalannya Pilkada Kulonprogo yang penuh dinamika banyak membuat Agung belajar. Berbagai kabar miring tentangnya yang tak benar mencoba mengusiknya. “Tapi saya biarkan saja, semua kabar yang tidak benar itu secara sendiri sudah terbantahkan,” ujar doktor ilmu lingkungan lulusan UGM itu.
Kini setelah ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Kulonprogo, Agung terus mencoba merangkul seluruh pihak. “Sudah semestinya putra-putri terbaik Kulonprogo turut serta dalam pembangunan yang ada,” terangnya..
Agung mengaku juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Kulonprogo, terutama dinas-dinas yang ada. Koordinasi ini untuk membahas rencana pembangunan kedepan.
Prinsipnya dalam mengarungi masa transisi kepemimpinan di Bumi Binangun ini adalah kekeluargaan. “Di Kulonprogo semuanya saling mengenal, semangat saling bahu-membahu dalam pembangunan,” katanya usai agenda KPU berakhir.
Agung yang memiliki yayasan yang bergerak di sektor pendidikan itu sebenarnya bukan orang yang baru bagi birokrasi di Kulonprogo. Ia juga banyak bergerak di kegiatan sosial termasuk memiliki klub voli dan sekolah sepak bola.
Bahkan disertasinya saja membahas daerah aliran Sungai Serang (DAS) yang hasilnya saat itu untuk memberikan masukan agar mengantisipasi banjir di Perkotaan Wates. Terutama agar Bandara YIA tidak mudah tergenang saat hujan datang akibat luapan sungai tersebut.
Dulu ia hanya bisa memberikan banyak masukan untuk pembangunan Kulonprogo. Kini Agung dapat mengerjakan ide-idenya tersebut. “Tentu akan saya optimalkan kesempatan ini untuk seluruhnya masyarakat,” tuturnya yang dulu anak seorang guru di Wates itu.
Penetapannya sebagai pemenang Pilkada resmi dilakukan KPU Kulonprogo melalui Surat Keputusan No.6/2025 itu. Ketua KPU Kulonprogo, Budi Priyana memastikan penetapan ini langsung berlaku dan pihaknya akan mengusulkan pengesahan dan pelantikan ke DPRD.
Budi menyebut kemenangan Agung itu dengan perolehan 119.643 suara atau 46,85 persen. “Besok kami akan bersurat ke DPRD Kulonprogo untuk pengesahan dan pelantikan, selanjutnya penjadwalan agenda tersebut yang menentukan dewan,” terangnya.
Penetapan ini dilakukan KPU Kulonprogo, jelas Budi, setelah hasil pemungutan dan rekapitulasi suara tidak disengketakan oleh pasangan calon lain. “Sudah sesuai regulasi yang ada jadi tinggal dilantik saja,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Sidang di MK, Mendes PDT Bantah Bantu Menangkan Istri di Pilkada Serang
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Ditetapkan sebagai Paslon Terpilih dalam Pilkada Gunungkidul, Begini Janji Endah Subekti
- Sepi Pendaftar, Tiga Formasi CPNS Sleman Ini Tak Terisi
- Sempat Kabur, Tiga Terpidana Politik Uang Pilkada Sleman Menyerahkan Diri
- Perilaku Wisatawan di Sleman, Generasi X Paling Banyak Habiskan Uang
- Pilkada Jogja Tanpa Sengketa, KPU Tetapkan Hasto-Wawan sebagai Paslon Terpilih
Advertisement
Advertisement