Advertisement

Pedagang Mulai Pindah ke Teras Malioboro 2, Fasilitas Lengkap Jadi Harapan Baru

Media Digital
Rabu, 15 Januari 2025 - 19:27 WIB
Maya Herawati
Pedagang Mulai Pindah ke Teras Malioboro 2, Fasilitas Lengkap Jadi Harapan Baru Sejumlah pedagang mulai membuka lapaknya di Teras Malioboro Ketandan, Rabu (15/1/2025). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pedagang Teras Malioboro 2 sudah mulai pindah ke dua tempat baru yakni Jalan Ketandan dan Jalan Beskalan, Jogja. Mereka berharap penataan dengan fasilitas yang lebih memadahi tersebut dapat menjadi pintu rezeki yang baru.

Suasana di Teras Malioboro Ketandan pada Rabu (15/1/2025) tampak sibuk. Sejumlah pedagang mengisi lapak dengan barang-barang dan menata dagangannya. Beberapa pedagang di lantai 1 sudah mulai membuka lapaknya, siap menyambut pengunjung.

Advertisement

Walau belum semua lapak buka, namun para wisatawan hilir-mudik di Teras Malioboro Ketandan. Sebagian besar masuk dari pintu barat, yang berada langsung di sisi jalan Malioboro. Ada yang sekadar melihat-lihat, mengabadikan momen dengan kamera, hingga memilih dan membeli barang.

Salah satu pengunjung, Dewa, mengatakan masuk ke Teras Malioboro Ketandan karena penasaran dengan lokasi baru tersebut. “Saya lihat pintu masuk di depan itu saat lewat, sepertinya menarik. Ternyata dalamnya bagus,” katanya.

Ia bersama istri dan anaknya menyempatkan diri untuk melaksanakan solat di masjid di dalam Teras Malioboro Ketandan, kemudian duduk-duduk di public space kawasan tersebut. “Tempatnya bagus, tapi belum semuanya buka,” ungkapnya.

Salah satu pedagang, Rina, merupakan pedagang daster yang menempati lantai 1 Teras Malioboro Ketandan. Ia sudah mulai pindah dari Teras Malioboro 2 sejak Minggu (12/1/2025). “Dari minggu sudah dicicil, belum lama bukanya,” ujarnya.

Ia mengaku di tempat baru ini lebih nyaman dibanding Teras Malioboro 2. Selain bangunannya permanen, di Teras Malioboro Ketandan ia juga merasa lebih sejuk. “Kalau di tempat sebelumnya panas sekali. Di sini adem,” kata dia.

Fasilitas di Teras Malioboro Ketandan juga sudah sangat komplit sehingga membuat pedagang nyaman. Ada masjid, toilet, listrik, lampu, kipas angin hingga lift sudah tersedia. “Fasilitasnya sudah sangat lengkap,” ungkapnya.

Ia berharap di Teras Malioboro Ketandan ini dapat mendatangkan rezeki lebih besar bagi para pedagang. “Harapannya penjualannya semakin baik. Dengan tempat yang lebih baik, pengunjung dan pembelinya lebih banyak,” katanya.

Pedagang lain, Bimo, sehari-hari berjualan kaos. Sama seperti Rina, ia juga mengaku dari segi bangunan, Teras Malioboro Ketandan jauh lebih bagus dari tempat sebelumnya. “Kalau dari bangunannya lebih bagus ini,” katanya.

Meski demikian, karena tempat tersebut baru, maka para pedagang harus kembali menggencarkan promosi untuk mendapatkan pangsa pasar. “Seperti babat alas. Kalau di Teras Malioboro 2 kan sudah ada [pasarnya], kalau di sini harus branding lagi,” kata dia.

BACA JUGA: Pemda DIY Pastikan Tetap Dampingi Pedagang Teras Malioboro 2 di Lokasi Baru

Rebranding

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardianto, melihat penataan Teras Malioboro baik di Ketandan maupun Beskalan akan mampu meningkatkan ekonomi pariwisata DIY. “Bisa menjadi faktor peningkat, baik itu kunjungan maupun ekonomi pariwisata DIY,” katanya.

Meski demikian, diperlukan upaya lebih lanjut untuk mencapai hal tersebut. Pertama, produk dan market share empat poin belanja di sepanjang Malioboro, yakni Pasar Beringharjo, Teras Malioboro, Mutiara dan toko-toko sepanjang Malioboro termasuk kuliner ditata agar tidak berjualan produk yang sama dan saling melengkapi.

“Sehingga menjadi bagian dari ekosistem Malioboro shopping integrated. Malioboro khusus grosery, Teras Malioboro khusus retail, Mutiara untuk midle up atau premium product, ⁠Ketandan sebagai kuliner center dan ⁠toko-toko Malioboro menjual diluar product ketiga di atas,” katanya.

Kedua, melakukan rebranding atas keempat unsur di atas, agar market atau wisatawan jelas mau kemana wisata belanjanya, yang sesuai dengan ekspetasi atau keinginan serta kebutuhan mereka. “Sehingga waktu yang terbatas tetap bisa mendorong mereka untuk shopping dan spending,” ungkapnya.

Ketiga, ⁠kerja sama dengan stakeholder lain untuk menguatkan ekosistem Malioboro agar bisa lebih konsisten dan komitmen dengan konsep branding dan identitas keempat unsur di Malioboro tersebut.

“Harapannya dengan ekosistem Jogja shopping integreted tersebut, diantara mereka tidak bersaing namun saling melengkapi dan supporting satu dengan yang lain, ekonomi makin kuat dan kesejahteraan mereka juga akan jauh lebih baik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patwal untuk Utusan Khusus Presiden Diminta Ditinjau Ulang

News
| Rabu, 15 Januari 2025, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025

Wisata
| Selasa, 07 Januari 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement