Advertisement

Luapan Lumpur Akibat Proyek Kelok 23 di Bantul Masih Bisa Terjadi, Ini Antisipasi yang Dilakukan Satker PJN

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 23 Januari 2025 - 13:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Luapan Lumpur Akibat Proyek Kelok 23 di Bantul Masih Bisa Terjadi, Ini Antisipasi yang Dilakukan Satker PJN Pengendara jalan melintas di Jalan Parangtritis Grogol 8, Parangtritis, Kretek, Bantul pada Kamis (23/1/2025). Sisa lumpur akibat luapan lumpur yang terjadi pada Selasa (21/1 - 2025) masih terlihat di bahu jalan. 

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (Satker PJN) mengaku luapan lumpur masih berpotensi terjadi karena normalisasi saluran drainase eksisting di proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kelok 23 baru bisa dilakukan pada Februari 2025.

Sebelumnya, luapan lumpur kembali terjadi di Jalan Parangtritis, Grogol 8, Parangtritis, Kretek, Bantul pada Selasa (21/1/2025) malam.

Advertisement

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Satker PJN DIY, Ridwan Subarkah menuturkan luapan lumpur tersebut terjadi karena ada endapan di aliran drainase eksisting yang berada di Jalan Parangtritis. Selain itu, lantaran proyek JJLS Kelok 23 masih berlangsung, maka ada pula sebagian material tanah dari proyek tersebut yang terbawa arus ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. 

BACA JUGA: Dampak Hujan Deras dan Proyek Kelok 23 di Bantul, Banjir Lumpur Kembali Terjadi di Grogol 8 Parangtritis

"Kapasitas saluran [drainase] eksisting berkurang, karena ada endapan," katanya, Kamis (23/1/2024).

Dia menuturkan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan normalisasi saluran drainase eksisting. Menurutnya, diperlukan waktu sekitar 2-3 minggu untuk melakukan normalisasi saluran tersebut. 

Selain itu, menurut Barkah, kapasitas crossing box atau box culvert di Jalan Parangtritis kapasitasnya perlu ditingkatkan. Crossing box yang merupakan saluran air berbentuk kotak yang digunakan untuk menyalurkan air di bawah Jalan Parangtritis tersebut selama ini berukuran 1x1 meter. Kemudian crossing box tersebut akan ditambah dengan dua crossing box ukuran 1,5x1,5 meter.

Dia mengaku di crossing box yang telah terpasang sebelumnya juga terdapat endapan. 

"[Aliran air] Agak sulit, ada endapan hampir setengah [dari ketinggian crossing box], [ketinggian endapan] sekitar 30-80 centimeter," imbuhnya.

BACA JUGA:  Hujan Deras, Ratusan Hektare Sawah di Sragen Tergenang Banjir

Dia menuturkan endapan yang ada di dalam crossing box pun perlu digali oleh pekerja secara manual. Menurutnya diperlukan waktu sekitar 2-3 minggu untuk membersihan endapan di crossing box tersebut. 

Barkah menilai, apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi, maka luapan lumpur dapat kembali terjadi di lokasi tersebut. Dia menuturkan saat ini rencana normalisasi saluran drainase eksisting dan penambahan crossing box telah diajukan ke Satker PJN. Menurutnya, pekerjaan tersebut baru akan dilakukan pada Februari 2025.

Dia memperkirakan seluruh pekerjaan tersebut akan rampung sekitar akhir Februari. "Selama pelaksanaan [pekerjaan konstruksi normalisasi saluran drainase eksisting dan penambahan crossing box] tidak bisa dihindari ada potensi terjadi luapan," katanya.

Menurutnya, penanganan luapan lumpur tersebut perlu mendapat dukungan dari Pemda DIY, dan Pemkab Bantul pula. Menurutnya, perlu dilakukan normalisasi saluran drainase dari depan Kalurahan Parangtritis hingga lokasi proyek JJLS Kelok 23.

Menurutnya, Jalan Parangtritis merupakan jalan provinsi, sehingga kewenangan penanganan saluran berada di ranah Pemda setempat. Setelah kejadian, pihaknya langsung membersihkan luapan lumpur di Jalan Parangtritis.

Pada Rabu (22/1/2025) sekitar jam 09.00 WIB pembersihan lumpur telah rampung. Menurutnya hal itu dilakukan sebagai langkah pertama untuk menangani luapan lumpur yang berpotensi menganggu arus lalu lintas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kementerian ESDM Sebut Izin Tambang Muhammadiyah Masih dalam Tahap Kajian

News
| Kamis, 23 Januari 2025, 19:32 WIB

Advertisement

alt

Tips Berwisata Saat Musim Hujan

Wisata
| Selasa, 21 Januari 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement