Advertisement
Jembatan Srandakan Lama Putus, Berpotensi Mengancam Konstruksi Jembatan Baru
![Jembatan Srandakan Lama Putus, Berpotensi Mengancam Konstruksi Jembatan Baru](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/07/1203412/jembatan_srandakan.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Jembatan Srandakan lama ambrol pada Kamis (6/2/2025) sekitar pukul 22.45 WIB. Kondisi itu berpotensi mengancam konstruksi jembatan baru jika tidak segera dilakukan penanganan.
Kepala BPBD Bantul, Agus Yuli menuturkan Jembatan Srandakan lama ambrol karena erosi aliran air Sungai Progo dan ambrolnya DAM Srandakan. Dia pun meminta agar dilakukan pembangunan ulang terhadap jembatan tersebut.
Advertisement
“Apabila tidak segera dilakukan penanganan, maka sisa tiang Jembatan Srandakan lama yang masih berdiri akan ikut ambrol,” ujarnya, Jumat (7/2/2025).
BACA JUGA : Penanganan Darurat Groundsill Sungai Progo yang Jebol Mulai Diperbaiki BBWSO
Selain itu, runtuhan Jembatan Srandakan lama yang ambrol jika terbawa arus sungai akan mengenai tiang Jembatan Srandakan baru yang hanya berjarak sekitar 100 meter. Di sisi lain, di sebelah timur Jembatan Srandakan lama pun telah ada jalan menurun dan dinilai membahayakan.
Dia menuturkan sebagian tanah di samping Sungai Progo telah mengalami pengikisan. Hal itu dikhawatirkan juga memperburuk kondisi kerusakan Jembatan Srandakan lama.
Agus menyampaikan hingga saat ini belum diketahui rencana tindak lanjut penanganan jembatan tersebut. Sementara DAM Srandakan yang sebelumnya ambrol telah dilakukan penanganan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) selaku penanggungjawab DAM Srandakan.
Agus menuturkan kerusakan Jembatan Srandakan tersebut awalnya diketahui dari laporan warga setempat kepada BPBD Bantul. Kemudian, BPBD Bantul, bersama dengan Polsek Brosot menyisir lokasi kejadian. Dari kejadian tersebut tidak ada korban yang ditimbulkan.
“Saat ini sepanjang Jalan [Jembatan] Srandakan lama sudah ditutup agar tidak bisa dilalui oleh warga,” katanya.
Agus memetakan kerusakan Jembatan Srandakan sepanjang 27,5 meter dengan lebar 5,725 meter dan tinggi 6,465 meter. Jembatan yang sudah berdiri sekitar tahun 1925. Jembatan tersebut dulu digunakan sebagai jalan kereta yang kemudian dialihfungsikan sebagai jalan raya tahun 1951.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/07/1203428/istana-ikn.jpg)
Viral di Medsos Soal Proyek IKN Disetop karena Efisiensi Anggaran, Begini Respons OIKN
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dishub Kulonprogo Pertimbangkan Usulan Langganan Parkir Dibayar Bareng Pajak Kendaraan
- Jumlah Kasus DBD di Kota Jogja Tembus 67 Pasien di Awal 2025
- Talk Show Kemudahan dan Peluang Berinvestasi di DIY Bahas Sejarah, Regulasi, dan Potensi Hunian
- Jogja dan Sekitarnya Dilanda Suhu Panas, BMKG Beri Penjelasan
- Diduga Kalah Persaingan Usaha, SPBU Non-Pertamina di Gunungkidul Banyak yang Tutup
Advertisement
Advertisement